Lihat ke Halaman Asli

A Khusnul Nadira

Mahasiswa/Universitas Hasanuddin

Pola Konsumsi Fast Food di Indonesia: Tantangan dan Dampaknya

Diperbarui: 18 Mei 2023   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by vectorpocket on Freepik

Siapa yang tidak mengenal beberapa franchise fast food seperti McDonald's, KFC, Burger King, dan Pizza Hut? Dewasa ini makanan dengan merek-merek tersebut di konsumsi oleh hampir seluruh masyarakat perkotaan. 

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, konsumsi fast food menyumbang sebanyak 28% dari total kalori yang dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan. Konsumsi fast food di Indonesia pun terus meningkat setiap tahun, seiring dengan perkembangan industri fast food.

Fast food atau makanan cepat saji adalah jenis makanan yang diproduksi secara massal yang dirancang untuk dijual kembali secara komersial, dengan prioritas utama pada kecepatan layanan. 

Makanan cepat saji adalah istilah komersial, makanan yang dijual di restoran atau toko dengan bahan yang dibekukan, dipanaskan, atau dimasak terlebih dahulu, dan disajikan dalam kemasan untuk dibawa pulang atau dimakan di tempat. 

Makanan cepat saji dibuat sebagai strategi komersial untuk mengakomodasi pelancong dan pekerja yang sibuk dan memiliki upah yang rendah. Fast food atau makanan cepat saji biasanya disajikan dalam porsi besar memiliki kandungan lemak, garam, dan gula yang tinggi. 

Pada tahun 2018, industri makanan cepat saji bernilai sekitar $570 miliar di seluruh dunia. Di Indonesia, restoran cepat saji seperti McDonald's, KFC, dan Burger King menjadi semakin populer. Pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, perubahan gaya hidup, dan kepadatan penduduk yang tinggi merupakan faktor-faktor utama di balik peningkatan konsumsi fast food.

Pertumbuhan industri fast food yang signifikan sangat memengaruhi pola konsumsi masyarakat di Indonesia. Konsumsi fast food sangat populer di kalangan anak muda di Indonesia. 

Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya hidup yang sibuk, adopsi budaya Barat, dan pengaruh media sosial yang mendorong mereka untuk mengonsumsi fast food secara reguler dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain merek-merek internasional, ada juga pertumbuhan fast food lokal yang menawarkan makanan tradisional dengan tampilan yang lebih modern dan cepat saji. Contohnya adalah martabak, bakso, nasi goreng, dan sate yang tersedia dalam bentuk cepat saji.

Adanya aplikasi transportasi online yang memfasilitasi layanan pesan antar juga menjadi salah satu faktor kenapa pola konsumsi fast food di Indonesia semakin meningkat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline