Lihat ke Halaman Asli

A AlamSamudro

Mahasiswa

Mahasiswa KKN-T UNDIP Menyusun Rencana Desain Wisata Inovatif Dung Tungkul Semarang, Dijamin Nyaman!

Diperbarui: 2 Januari 2024   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.KKN-T Dung Tungkul Meteseh

Semarang (02/12/2023) - Kampung Tematik adalah inovasi pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin. Program ini bertujuan untuk mengubah area slum menjadi komunitas yang bisa tinggal dan berkembang di antara masyarakat dengan melibatkan pengikutan aktif dari masyarakat. Program ini melibatkan identifikasi potensi dan masalah di setiap desa, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan ruang lingkungan hijau, dan memperkembangkan ekonomi lokal. Beberapa Kampung Tematik yang ada di Kota Semarang meliputi Kampung Okrema, Kampung Setra Logam, Kampung Kreatif Saninten, Kampung Dung Tungkul, Kampung Batik, Kampung Pelangi, Kampung Alam Malon, Kampung Lumpia, Kampung Jawi, dan Kampung Kulitan.

Kampung Tematik Dung Tungkul, terletak di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menawarkan pengalaman wisata alam yang unik dan menarik. Salah satu daya tarik utamanya adalah Sungai Babon, yang menjadi tempat ideal bagi penggemar River Tubing atau mereka yang hanya ingin menikmati pemandangan indah dengan latar belakang Gunung Ungaran. 

Kampung ini bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga menghadirkan kelezatan kuliner tradisional. Berbagai hidangan olahan khas tempo dulu, seperti gendar pecel, nasi pecel, gethuk, tiwul, pisang rebus, ketela rebus, jagung rebus, wedang wuwuh, jahe, serta aneka makanan ringan hasil kebun warga sekitar, dapat dinikmati dengan sistem pembayaran yang unik menggunakan "per-kepeng" seharga tiga ribu rupiah.

Kampung Tematik Dung Tungkul bukan hanya destinasi wisata semata, tetapi juga merupakan langkah konkret dari Pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan kualitas lingkungan rumah tinggal warga miskin dan prasarana dasar. Didirikan sebagai bagian dari program pemerintah, kampung tematik ini memberikan peluang kepada warga yang ingin berjualan namun tidak memiliki tempat. 

Dengan demikian, program ini tidak hanya merubah area slum menjadi komunitas yang dapat tinggal dan berkembang, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kampung Tematik Dung Tungkul menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata dan pembangunan berkelanjutan dapat saling mendukung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan  tagline "nyaman di hati", Mahasiswa KKN-T UNDIP berusaha mewujudkan daya tarik wisata yang nyaman dan berkelanjutan melalui desain kawasan wisata pinggir sungai dengan konsep "Sustainable Riverfront Tourism". Ide dan konsep desain ini diperoleh melalui proses diskusi dan pendekatan teori rancang kota berkelanjutan yang meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung dalam beriwisata di Dung Tungkul. Berikut merupakan hasil dari rencana desain yang siap diimplementasikan dalam pengembangan Dung Tungkul

dok.KKN-T Dung Tungkul Meteseh

dok.KKN-T Dung Tungkul Meteseh

dok.KKN-T Dung Tungkul Meteseh 

dok.KKN-T Dung Tungkul Meteseh

dok.KKN-T Dung Tungkul Meteseh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline