Pandemi COVID-19 atau corona virus sedang dibicarakan di dunia saat ini, termasuk Indonesia. Corona virus merupakan virus terbesar yang menyebabkan penyakit pada manusia. Awal mula penyakit covid-19 pertama kali terdeteksi di negara China Wuhan pada akhir 2019 dan masuk ke negara Indonesia pada maret 2020 lalu. Pada saat itu, presiden Indonesia memberitahukan kepada seluruh masyarakatnya, ada dua orang positif corona di Indonesia yang tertular virus corona yaitu perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. Awalnya bermula dari pertemuan perempuan 31 tahun itu dengan Warga Negara Jepang yang masuk ke Kawasan Indonesia.
Untuk mengurangi penyebaran covid-19, Presiden Joko Widodo mengajurkan kepada seluruh warga Indonesia untuk tetap mematuhi peraturan protokol Kesehatan dengan cara untuk menjaga jarak/social distancing, mengurangi kerumunan, dan melakukan vaksinisasi untuk warga Indonesia pelaksaan vaksinisasi covid-19 sebanyak dosis ke-2 dan untuk Abdi Negara dan instansi Kesehatan sebanyak dosis ke-3 guna untuk mengurangi penyebaran covid-19. Selain itu, kebijakan di dunia Pendidikan juga ikut mendapatkan peraturan/penerapan dari Presiden Indonesia. Demi tetap menjaga dunia Pendidikan bisa tetap berjalan dengan baik serta mendukung pemerintah dalam mendukung psyical distanting ditengah Pandemi Covid-19 sesuai amanat presiden Indonesia.
Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) menindak lanjuti kebijakan tersebut melalui Surat Edaran (SE) Nomor, 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Dalam hal ini, insitusi Pendidikan melaksanakan pembelajaran Daring, tanpa terkecuali Universitas di Yogyakarta yaitu Universitas 'Aisyiyah Yogyakrata. Pembelajaran Daring online atau Pembelajaran Jarak Jauh bertujuan untuk memenuhi standar Pendidikan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dengan menggunakan perangkat gadget, Laptop atau kompurer yang saling terhubung antara pengajar (Dosen) dan Mahasiswa sehingga melalui pemanfaatan teknologi informasi diharapkan untuk mampu mengatasi proses belajar mengajajar bisa tetap berjalan dengan baik meskipun berada masa pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Kampus Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta mengadakan model pembelajaran E-learning (Lensa Unisa dan Unisa Swammahasiswa). Pemanfaatan Aplikasi Lensa Unisa untuk mengirim dan menyiman tugas dari dosen dan untuk Unisa Swammahasiswa untuk mengpresensikan kehadiran mahasiswa dengan cara dosen mengirim kode kepada mahasiswa, namun aplikasi presensi ini masih ada kekurangan yaitu pengguna IOS belum bisa mempresensikan kehadiran, harus melalui dosen mengampu/ pembimbing mata kuliah. selain e-learning ada beberapa pemanfaatan teknologi lainnya yang digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar yaitu melalui pembelajaran jarak jauh diantaranya dengan menggunakan media komunikasi seperti WhatsApp, Google Class Room, You-tube mapun Aplikasi zoom atau G-meet.
Dalam pelaksaanaan synchronous training (Virtual classroom) mengharuskan dosen pembimbing mata kuliah dan mahasiswa dapat mengakses internet secara bersamaan. Dosen memberikan materi pembelajaran dalam bentuk slide presentasi dan mahasiswa dapat mendegarkan presentasi secara langsung melalui internet. Mahasiswa juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun melalui room chat. Mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun dan juga mahasiswa dapat melaksanakan pembeljaran dan menyelesaikan setiap saat sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama. Pembelajaran ini dapat berbentuk responsi, simulasi, quis dan pengumpulan tugas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H