Sumber: Kompasiana.com
"Jalan-jalan ke kota Palu, jangan lupa makan lalampa
Jika ingin banyak ilmu, perpustakaanlah tempatnya"
Jika buku adalah jendela dunia, maka perpustakaan sendiri adalah rumahnya. Dunia akan terbuka jika kita bisa menguasai ilmu pengetahuan.
Apalagi saat ini, dunia sudah masuk era disrupsi. Ilmu pengetahuan menjadi panglima yang utama. Ilmu menjadi panduan dalam menjalani hidup dan kehidupan.
Ilmu pengetahuan menjadi tujuan utama dalam proses pendidikan, entah itu melalui pelatihan maupun pengajaran. Perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan, tentunya juga berkontribusi dalam proses pendidikan kita.
Tak bisa dipungkiri, saat ini perpustakaan juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang penuh dengan nilai-nilai pendidikan.
Perpustakaan sendiri adalah tempat/gedung/ruangan yang disedikan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya (KBBI Online).
Walaupun memiliki pengertian yang merujuk pada suatu tempat, tetapi arti awal dari perpustakaan merujuk pada suatu koleksi buku, majalah atau bahan kepustakaan lain.
Perpustakaan sudah ada sejak zaman dahulu. Perpustakaan selalu memberikan warna di setiap era. Perpustakaan Al-Qarawiyyin, didirikan tahun 859 M oleh Fatima al Fihri, yang ada di Maroko menjadi perpustakaan tertua (menurut UNESCO) yang masih aktif hingga saat ini.
Bahkan, lembaran sejarah Indonesia pun tak terlepas dari adanya perpustakaan. Perpustakaan telah mewarnai sejarah negeri ini sejak zaman kolonial.