Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa MBKM UMSIDA Menetapkan desa Ngadirenggo Blitar Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata yang Sangat Potensial

Diperbarui: 30 September 2023   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun Teh Sirah Kencong, Sumber : Rahma Junatus Chusna

Blitar, 30 September 2023 -- Desa Ngadirenggo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Mahasiswa yang mengikuti Program MBKM dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menetapakan Desa Ngadirenggo sebagai salah satu desa wisata dengan potensi wisata alam yang sangat melimpah. Desa ini merupakan desa yang paling besar di Kabupaten Blitar, dengan luas hampir mencapai 4000 hektar yang terbagi menjadi 12 Dusun, yang terdiri dari Dusun Ngadirenggo, Dusun Ngolaan, Dusun Sanggrahan, Dusun Perhut. Nongkorejo, Dusun Nongkorejo, Dusun Ringin Telu, Dusun Perkeb. Sengon, Dusun Genjong, Dusun Perhut. Pijiombo, Dusun Perkeb. Pijiombo, Dusun Sumber Duren, Dusun Sirah Kencong.

Dalam Desa tersebut hampir setiap dusun mempunyai destinasi wisata alam yang sangat direkomendasikan, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo telah menetapkan beberapa destinasi wisata yang patut untuk dikunjungi khalayak luas. Pada umumnya Desa Ngadirenggo terkenal dengan adanya Perkebunan Teh yang ada pada Dusun Sirah Kencong yang bertepatan dibawah kaki Gunung Butak. Gunung Butak sendiri juga termasuk salah satu Destinasi Wisata yang ada di Desa Ngadirenggo. Dusun Sirah Kencong atau bisa disebut Dusun Kencong merupakan suatu pakem wisata di Desa Ngadirenggo, yang meliputi wisata Perkebunan Teh, Air Terjun, dan juga terdapat Candi yang merupakan salah satu candi yang mempunyai umur tertua di Kab. Blitar. Selain Dusun Sirah Kencong, juga ada wisata Perkebunan Kopi yang bisa dijadikan sebagai salah satu wisata edukasi tentang cara dan proses pengelolaan kopi yang berada di Dusun Perkeb. Sengon.

Sumber: https://www.instagram.com/p/CoPMwkyPzB-/?igshid=MzRlODBiNWFlZA

Sumber: https://images.app.goo.gl/yqTWYMcvcMzaMbDx5

Selain Wisata yang bertemakan perkebunan, dalam Desa Ngadirenggo ini juga mempunyai surga tersembunyi yaitu Air Terjun Lawean. Keindahan yang ditawarkan oleh destinasi wisata lawean ini sangat memanjakan mata dengan keindahan yang didapatkan saat melihatnya secara langsung. Tak Hanya Lawean, terdapat satu destinasi wisata air lagi yang tidak kalah menarik yang ada di Desa Ngadirenggo yaitu Arung Tiko. Arung Tiko Merupakan salah satu wisata arung Jeram yang wajib di coba yang berada di Dusun Ngadirenggo.

"Sebenarnya Ngadirenggo ini bisa dibilang sebagai Sleeping Giant (Raksasa yang tertidur) dikarenakan sangat banyak sekali destinasi wisata yang bisa kita kelolah lebih maksimal lagi, kalau kita sudah memaksimalkan semua itu pasti tidak bakal ada desa yang bisa menyaingi Desa Ngadirenggo ini di Kabupaten Blitar sendiri atau bahkan Indonesia." Ungkap Kepala Desa Ngadirenggo.

Kerukunan antar umat beragama, Sumber : M. Guntur Satrio F.

Namun, tak hanya itu saja destinasi wisata yang ada di dalam Desa Ngadirenggo itu sendiri, akan tetapi Ngadirenggo juga bisa dikatakan sebagai desa yang memilki keragaman Adat dan budaya yang sangat beragam. Salah satunya terdapat sebuah Dusun yang didalamnya terdapat 3 Agama yaitu Islam, Hindu, dan Kristen. Dusun Ringin Telu merupakan Dusun dengan rasa Rasa saling toleransi yang sangat besar antar umat beragama yang ada didalamnya. Hal ini patut diekspose dan dijadikan sebagai salah satu tempat atau sebagai kiblat kita masyarakat Indonesia yang terkenal dengan keberagaman antar umat beragamanya.

"Disini itu kalau ada kegiatan keagaman atau kegiatan sosisal itu hampir semuanya turut serta dalam kegiatan tersebut. semisal ada acara sosial umat Kristen kayak kemarin waktu membangun jembatan untuk akses ke geraja, semua umat agama yang ada didusun ringin telu ini turut serta membantu, hal ini patut dicontohkan kepada masyarakat lain tentunya.", ungkap kepala Gereja Dusun Ringin Telu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline