Lihat ke Halaman Asli

Irfan Maulana

Suka nulis dan baca pun bagian dari hobi saya

Ibuku Pahlawanku

Diperbarui: 22 Desember 2023   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret dengan ibunda tercinta. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ibuku Pahlawanku.. Ya begitulah kira-kira yang bisa digambarkan dari sosok orang yang di dunia ini derajatnya pun sangat mulia. Untuk semua orang, wanita istimewa ini adalah segalanya dan keromantisannya mengalahkan orang yang sedang menjalani hubungan sebagai kekasih sekalipun.

Seperti halnya lagu, kasih ibu kepada Beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang Surya menyinari dunia.

Tentu saja tepat 22 Desember hari ini diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia, dimana hari yang sangat istimewa dan bagi anak-anak seperti saya sendiri pun mengibaratkan, meskipun kita bisa makan makanan diluar, namun rasanya masakan ibu tetap yang paling enak dan tidak ada duanya.

Ibu juga adalah orang pertama yang selalu bangun pagi, sekitar jam 3 atau jam 4 pagi hari. Ibu kita sudah mulai sibuk diantaranya seperti mencuci pakaian, mencuci piring, kemudian memasak untuk sarapan, menyiapkan keperluan sekolah atau kerja dan masih banyak lagi.

Dan disaat itu, kita masih terlelap untuk tidur sampai waktunya kembali bangun pada jam 5 pagi untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Tentu saja, bagi seorang ibu dia tidak pernah merasa lelah, letih, haus, capek ataupun mengeluh dan semuanya dikerjakan dengan rasa keikhlasan dan ketulusan dari hati seorang ibu yang sudah tertanam bahkan sejak mereka diajarkan oleh ibu maupun nenek kita tercinta.

Saat umur 4 hingga umur 5 tahun, ibu kitalah yang memperkenalkan pertama kalinya dunia pendidikan yang dimulai dari Paud, TK, SD, SMP, SMA hingga kita bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan atau bekerja di sebuah perusahaan.

Mulai dari huruf A, B, C sampai belajar memasak, semuanya tentu tidak lepas dari peran seorang ibu yang sangat luar biasa dan tidak kenal menyerah dalam mengajarkan berbagai hal, terutama hal kebaikan.

Mundur sedikit ke belakang, pada saat kita masih berusia 2-3 tahun, kita sudah diajarkan untuk belajar berjalan hingga merangkak disekitar pelataran rumah kita. Tentu saja ini tidak bisa lepas dari peran seorang ibu yang lagi-lagi penuh dengan ketulusan dan keikhlasan demi sang anak tercinta.

Begitu juga saat pertama kali masuk sekolah di SD atau Sekolah Dasar, pada saat kelas 1 SD kita diantar pagi-pagi sekali oleh ibu kita dan juga beliau rela menunggu meski saat itu cuaca panas atau hujan bukanlah halangan.

Yang paling membuat saya terharu hingga saat ini adalah, pada saat kita sakit. Karena ibu kitalah orang yang pertama menjadi penolong bagi kita, dengan menyuapi makan untuk kita dan juga menyuapi kita untuk minum obat. Itu semua kembali dilakukan oleh seorang ibu dengan hati yang penuh perhatian, keihklasan dan ketulusan yang terdalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline