Lihat ke Halaman Asli

Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 6 Desember 2023   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

1. Cantika Dewi Sonya (007)

2. Debora filia Fabiola (004)

3. Avilia Herlinda Kartikasari (018)

4. Natasha Mareta Salsabila (029)

5. Iklil Sinta Dewi (032)

Pendidikan di Indonesia secara garis besar dijelaskan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan bagi perannya di masa depan.  Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Selain itu, pendidikan juga merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya mendidik.

Seperti dijelaskan pada situs resmi Kemendikbud Ristek, Kurikulum Merdeka atau sering disebut juga dengan Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten yang disajikan kepada siswa akan lebih optimal dengan tujuan agar peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensi. Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka menggunakan basis projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Sebagai generasi muda tentunya kita tau tentang pendidikan di Indonesia yang setiap ganti menteri akan ganti juga kurikulumnya. Seperti sekarang dari kurikulum k13 ke kurikulum Merdeka yang berfokus pada minat anak serta lebih banyak kegiatan diluar kelas. Efektivitas Kurikulum Darurat ini semakin menunjukkan bahwa perubahan kurikulum penting untuk dilakukan secara lebih komprehensif. Maka dari itu, disusunlah Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru yang lebih komprehensif dibandingkan kurikulum sebelumnya.

Adapun secuplik hasil wawancara mengenai kurikulum merdeka yang telah kami lakukan di SMK NEGERI 1 BATU sehingga dapat di paparkan sebagai berikut.

Menurut pendapat ibu Anisulistin mengenai perubahan K13 ke Kurikulum Merdeka beliau menerima adanya Kurikulum Merdeka tersebut, karena Kurikulum Merdeka ini lebih berpacu pada minat siswa. Misalnya dengan adanya siswa yang terlambat akan diadakan komunikasi dengan anak bersangkutan sehingga lebih tahu permasalahannya seperti terjadi kendala saat dijalan contohnya ban bocor. Kemudian ibu Hariyanti menambahkan jika kurikulum Merdeka ini berpusat pada minat anak dan memfasilitasi apa saja yang diminati oleh anak, dan saya sebagai guru bk juga sudah memetakan minat anak.

Apa saja dampak yang terjadi dengan adanya pergantian ke kurikulum Merdeka ini yaitu meliputi pembiasaan, seperti setiap pagi melaksanakan mengaji dan sebelum pembelajaran berlangsung dilakukan pemanasan seperti game ringan sehingga secara emosioml sang anak sudah siap untuk menerma pembelajaran.

Adapun apakah kurikulum Merdeka ini efektif dalam pembelajaran ini. Menurut ibu Ani Sulistin kurikulum merdek ini sangat efektif karena ada pembelajaran berdeferesiansi dimana pembelajaran ini mengikuti cara belajar sang siswa ada yang paham suatu pembelajaran dengan cara mendengarkan, langsung dipraktikkan, dan lain sebagainya,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline