Lihat ke Halaman Asli

Kreatifitas Baru di Mlandingan Wetan : KKN UMD 177 Unuiversitas Jember Ajak Ibu-Ibu PKK Olah Sawo Jadi Selai DISAWETAN

Diperbarui: 18 Agustus 2024   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Mlandingan Wetan, 12 Agustus 2024 -- Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan diversifikasi produk lokal, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa (UMD) 177 Universitas Jember (UNEJ) kembali menunjukkan komitmennya melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan selai sawo, yang dikenal dengan nama DISAWETAN (Diversifikasi Sawo menjadi Selai di Mlandingan Wetan). Kegiatan yang berlangsung di balai desa Mlandingan Wetan ini dihadiri oleh 15 anggota ibu-ibu PKK setempat dan sukses menarik perhatian serta partisipasi aktif dari para peserta.
Acara diawali dengan sambutan dari Pak Misyari, yang hadir mewakili Kepala Desa. Dalam sambutannya, Pak Misyari mengucapkan terima kasih kepada tim KKN UNEJ 177 atas inisiatifnya yang berfokus pada pemanfaatan potensi lokal, seperti buah sawo, yang sebelumnya kurang mendapat perhatian. Beliau juga berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu PKK di Mlandingan Wetan.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian tiga materi utama yang disampaikan oleh tim KKN UNEJ 177. Materi pertama adalah pengenalan potensi buah sawo sebagai bahan baku pembuatan selai. Buah sawo, yang selama ini hanya dikonsumsi secara langsung atau dijual dalam bentuk segar, ternyata memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah seperti selai. Para peserta dikenalkan dengan manfaat buah sawo, kandungan nutrisinya, serta keunggulannya dibandingkan buah lain dalam hal rasa dan tekstur.

Materi kedua mengupas tuntas tata cara pengolahan selai sawo, mulai dari pemilihan buah sawo yang tepat, proses pembuatan adonan selai, hingga sterilisasi jar yang digunakan untuk penyimpanan. Tahapan ini dijelaskan secara rinci untuk memastikan bahwa selai yang dihasilkan tidak hanya enak, tetapi juga aman dikonsumsi dan memiliki daya simpan yang lama. Tim KKN juga menekankan pentingnya kebersihan dan ketepatan dalam proses produksi untuk menjaga kualitas produk.

Materi ketiga membahas perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk selai sawo. Dalam sesi ini, ibu-ibu PKK diajak untuk memahami bagaimana menentukan harga jual yang adil dan menguntungkan, dengan mempertimbangkan biaya produksi, bahan baku, tenaga kerja, serta biaya tambahan lainnya seperti kemasan dan promosi. Pengetahuan ini sangat penting agar para peserta dapat memasarkan produk mereka dengan harga yang kompetitif sekaligus memperoleh keuntungan yang layak.

Sesi Demonstrasi

Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi demonstrasi langsung pembuatan selai sawo. Para ibu-ibu PKK sangat antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari pemahaman resep atau formula untuk menciptakan selai sawo per jar, proses pengolahan menjadi adonan selai, hingga pengisian dan sterilisasi jar. Demonstrasi ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan langsung keterampilan yang baru mereka pelajari. Banyak dari peserta yang memberikan masukan dan ide kreatif selama proses berlangsung, menunjukkan tingginya minat dan keterlibatan mereka.

Tidak hanya berhenti di situ, tim KKN UNEJ 177 juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mencoba membuat selai mereka sendiri dengan bahan dan alat yang disediakan. Hasil dari praktek ini kemudian dibawa pulang oleh peserta sebagai buah tangan, sekaligus sebagai motivasi untuk mulai mencoba produksi selai secara mandiri di rumah masing-masing.

Di akhir acara, tim KKN UNEJ 177 menyampaikan harapan agar program DISAWETAN ini dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu PKK Mlandingan Wetan untuk mengembangkan usaha rumahan yang berbasis pada potensi lokal. Dengan memanfaatkan buah sawo yang melimpah di daerah ini, diharapkan akan tercipta produk-produk inovatif yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Dokumen Pribadi

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini juga diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya diversifikasi produk lokal, sehingga tidak hanya bergantung pada komoditas utama, tetapi juga mampu mengolah hasil bumi menjadi produk yang lebih variatif dan bernilai ekonomi. Ke depan, tim KKN UNEJ 177 berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan dukungan kepada masyarakat Mlandingan Wetan dalam mengembangkan usaha mereka, baik dari segi teknis maupun pemasaran.
Semangat gotong-royong dan kebersamaan yang tercipta dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerjasama yang baik antara mahasiswa dan masyarakat, potensi lokal dapat diberdayakan secara maksimal untuk kesejahteraan bersama. DISAWETAN bukan sekadar produk, tetapi simbol dari upaya bersama dalam mencapai kemandirian ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Mlandingan Wetan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline