Jika mata sudah membutakan kebenaran, lantas mengapa harus ada telinga, yang membenarkan akan semua kesalahan.
Sengaja mengosongkan hati, demi memberi makan ego yang tidak manusiawi, hingga terlalu mudah untuk mengubah lidah, menjadi yang paling berbisa.
Begitu naif dalam berperan menyembunyikan kebenaran, seolah hidup tanpa bertuhan, yang bisa menipu setiap mata yang memandang, tetapi Tuhan memiliki peran, untuk bisa membinasakan, siapapun yang tidak mempunyai rasa kemanusiaan.
_Pena Hitam_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H