Jika setangkai mawar menurutmu adalah sebuah kegundahan, lantas mengapa harus menghadirkan duri disetiap aksara yang tercipta.
Mungkin bagimu mawar adalah malapetaka, karena sudah terbiasa dengan duri yang engkau cipta.
Bukankah mawar itu bentuk dari keindahan, tetapi engkau Buta, atas keindahan yang hadir secara nyata.
Hingga engkau lebih memilih duri didalam cerita.
_Pena Hitam_