Lihat ke Halaman Asli

Kehilangan Ayah bagiku adalah kehilangan warna hidup

Diperbarui: 27 Juni 2024   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/annekejuliana/

Setiap ku sapa desir angin malam, yang ku dengar hanya jawaban sang angin  yang tak bertuan.

      Mengisyaratkan bahwa tidak ada lagi keceriaan dari setiap canda tawa sebelum temaram.

Di sudut kamar hanya terdengar isak tangis, yang penuh dengan kerinduan yang mendalam, seolah tidak ada kehidupan.

Mengenang ketiadaan yang sangat memilukan, membuat kehidupan terasa semakin berantakan.

Hidup terasa berhenti di ujung pandangan, karena rumah yang dulu penuh warna, kini menjadi skat yang paling berbeda.

 Rumah tanpa lampu memanglah gelap, namun lebih gelap lagi ketika ayah yang selalu menjadi sandaran, sudah tidak bisa lagi di temukan pada setiap sudut ruangan.

    _Pena Hitam_




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline