Lihat ke Halaman Asli

Rintihan Kalbu

Diperbarui: 28 Desember 2018   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penulis merekatkan kata hingga makna bisa diterima.
Pesan sebuah api kepada kayu jangan kau habiskan semua tanpa punya arti.
Merobek kisah untuk menjauh menatap ke depan.
Namun rintihan kalbu langit menyadarkanku hidup itu bermakna bukan untuk diri sendiri.
Seperti hujan yang diagungkan oleh para petani diladang tandus.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline