BOTEKAN, PEMALANG (5/8/2023). Sampah organik merupakan sampah yang terdiri dari bahan-bahan organik, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, nasi, daun kering, dan lain sebagainya. Sampah organik memiliki sifat yang tidak tahan lama dan cepat membusuk. Proses pembusukan sampah organik berlangsung secara alami dengan bantuan mikroorganisme tanpa tambahan bahan kimia dalam waktu yang singkat. Hasil pembusukan sampah organik sangat baik bagi tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak zat hara.
Sampah organik banyak dihasilkan oleh lingkungan pemukiman, pasar, restoran, dan lain sebagainya. Menurut laporan Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dilaporkan bahwa masih banyak warga yang melakukan pengelolaan sampah hanya melalui proses buang begitu saja, buang bakar, atau gali tutup. Pengelolaan ini ternyata tidak memberikan solusi yang baik.
Apalagi jika pelaksanaannya tidak disiplin serta dibarengi oleh kebiasaan buruk masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Hal tersebut menyebabkan terdapatnya penumpukan sampah di sekitar lingkungan hingga Tempat Pembuangan Akhir sampah. Untuk mengurangi penumpukan sampah tersebut khususnya sampah sisa sayur-sayuran, buah-buahan, nasi, dan daun kering, kita bisa mengolahnya pada skala rumahan menjadi bahan yang bisa berguna yaitu menjadi pupuk organik.
Berdasarkan permasalahan dan potensi tersebut, Mahasiswa KKN Reguler Tim II Undip 2022/2023 yang ditugaskan di Desa Botekan memberikan program kerja berupa sosialisasi pembuatan pupuk organik dari sampah organik kepada ibu-ibu Dasawisma PKK Desa Botekan. Kegiatan sosialisasi dilakukan di Ruang PKK Balai Desa Botekan.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi terkait pupuk organik mulai dari pengertian pupuk organik, kelebihan pupuk organik, alat dan bahan yang digunakan, serta cara pembuatan yang dilanjutkan dengan demonstrasi cara pembuatan pupuk organik dari awal hingga akhir.
Ibu-ibu Dasawisma PKK juga diberikan leaflet yang berisi informasi terkait pupuk organik serta cara pembuatannya agar peserta bisa melihat informasi tersebut saat ingin membuat sendiri di rumah. Pelaksanaan kegiatan ini disambut baik oleh ibu-ibu Dasawisma PKK Desa Botekan dan terlihat sangat antusias dan aktif. Harapannya ibu-ibu Dasawisma PKK dapat mempraktekkan secara berkala dan membagikan ilmu kepada masyarakat lainnya supaya ilmu tersebut tersebar dan memberikan dampak pada permasalahan sampah di Desa Botekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H