Lihat ke Halaman Asli

Cherish T Nafassa

Mahasiswa Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta

Kurikulum Merdeka: Solusi atau Permasalahan Baru dalam Sistem Pendidikan Indonesia?

Diperbarui: 12 Juni 2024   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kurikulum merdeka telah menjadi topik hangat dalam pembahasan tentang sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan di Indonesia baru saja mengubah kurikulum pendidikan dari kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka.

Kurikulum merdeka merupakan sebuah kurikulum yang menekankan pada pembelajaran yang beragam di kelas, di mana isi pelajaran akan diperdalam sehingga siswa memiliki lebih banyak waktu untuk memahami konsep dan memperkuat keterampilan mereka. Pada kurikulum ini guru diberikan kebebasan untuk memilih berbagai alat pembelajaran agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa.  Kurikulum ini juga mencakup proyek untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila.

Beberapa pihak mendukung kurikulum merdeka sebagai suatu inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sementara yang lain menganggapnya sebagai suatu permasalahan baru.

Di satu sisi, pendukung kurikulum merdeka menyoroti kebebasan yang diberikan kepada guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa. Mereka percaya bahwa dengan adanya kurikulum merdeka ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar. Selain itu, proyek untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dianggap sebagai langkah penting untuk membangun karakter bangsa.

Namun, di sisi lain, ada yang menyoroti kurikulum merdeka sebagai suatu permasalahan baru. Beberapa guru mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola kebebasan yang diberikan, menyebabkan ketidakpastian dalam penyampaian materi pelajaran dan evaluasi. Belum lagi adanya siswa yang terbebani dengan tugas proyek yang sangat banyak. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kurikulum yang lebih fleksibel ini dapat menyebabkan ketidak-konsistenan dalam standar pendidikan antar daerah.

Dalam rangka mengoptimalkan implementasi kurikulum merdeka, diperlukan pendekatan yang hati-hati dan evaluasi terus-menerus. Penyempurnaan dalam pelatihan guru, pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai dan pengawasan yang ketat dari pemerintah dapat membantu meminimalisir potensi permasalah yang muncul. Dengan demikian, kurikulum merdeka memiliki potensi untuk menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia asalkan diimplementasikan dengan tepat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline