............................................................
Pada akhir bulan Februari lalu salah satu keluarga saya yang domisili di Manokwari datang ke Jakarta untuk berobat (operasi) karena ada benjolah di seputar organ vital nya. Awalnya RS yang dipilih adalah RS. Polri Kramatjati, tetapi karena sesuatu hal maka beliau di rujuk di RS. Omni Pulomas. Seperti biasa, karena saya tidak doyan banyak bicara dan cepat bosan...Untuk mengusir rasa bosan di sela-sela waktu besuk saya berbincang-bincang dengan dr. Wartomo Prijosembodo Sp, KJ, yang saat itu bertemu di ruang tunggu. Topiknya sangat menarik menurut saya, yaitu tentang fobia.
...............
Ditilik dari pengertian harafiahnya, fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena seperti gejala alam, klenik ataupun fakta misalnya. Fobia bukan lah yang baru, fobia itu sendiri berasal dari bahasa Yunani "Phobos" yang berarti ketakutan yang berlebihan. Tetapi phobia bukanlah satu-satunya manifestasi tak lazim dari rasa takut, dan tak selamanya akan atau bersifat mengganggu.
................
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya.
................
Sebelum membahas lebih jauh tentang fobia, baiknya memahami dulu arti kata "takut" seperti yang di tuturkan oleh Dr. Wartomo Prijosembodo, Sp. KJ. Beliau adalah seorang spesialis kesehatan jiwa. Menurut beliau bahwa rasa takut adalah sesuatu hal yang wajar atau normal. Meski tampak berbeda, sebenarnya rasa takut dan marah adalah dua hal yang sama. Dimana keduanya merupakan reaksi yang timbul ketika seseorang merasa dirinya terancam, dan kesadarannya tidak mampu menbghadapi ancaman tersebut.
................
Marah adalah energy untuk menghancurkan ancaman, sementara takut aadalah energy untuk menghindar dari ancaman, Pada saat objek ancamannya tidak jelas atau tidak realistis, maka ketakutan akan berubah menjadi fobia. Contohnya " saat diri kita ditodong dengan pisau" lalu ketakutan, itu adalah hal yang wajar, karena memang pisau yang diarahkan ke tubuh seseorang tadi adalah suatu ancaman. Tetapi jika misalnya dihadapan kita adalah pulpen yang ujungnya mengarah kepada kita, lantas tiba-tiba diri kita merasa terancam seolah-olah akan dilukai oleh pulpen tersebut. Itu adalah termasuk fobia tidak normal karena pulpen tersebut sebenarnya tidak memiliki daya ancaman.
...................