Apa itu Sambiloto?
Sambiloto yang memiliki nama ilmiah “Andrographis peniculata” ini, merupakan tumbuhan herbal berkhasiat yang asalnya dari India dan Cina. Sambiloto tersebar di Asia Tropika, termasuk India, Semenanjung Malaya, Siam, dan Indonesia. Di Indonesia sambiloto dapat tumbuh di daratan rendah hingga ketinggian 700 meter dari permukaan laut, juga dapat tumbuh di berbagai habitat seperti ladang, pinggir jalan, tebing, hingga semak belukar.
Sambiloto umumnya mempunyai tinggi 40-90 cm, batang bercabang dan berbentuk persegi, berdaun tunggal dengan letak hadap bersilang, bertangkai pendek, pangkal dan ujung meruncing, tepi rata, warna permukaan atas daun hijau tua dan bawah berwarna hijau muda, dengan panjang 2-8 cm dan lebar 2-3 cm. Bunga dengan bentuk tabung kecil, tumbuh dari ujung batang dengan warna putih ungu, buah berbentuk kapsul jorong dengan panjang 1,5 cm, lebar 0,5 cm, serta biji coklat gepeng berukuran kecil. Sambiloto juga dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang.
Sambiloto dikenal sebagai “King of Bitter” karena daunnya yang sangat pahit. Rasa pahit ini berasal dari senyawa andrografolid yang terkandung dalam tanaman sambiloto. Tanaman ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia selama ribuan tahun karena khasiatnya sebagai Antiinflamasi, Antibakteri, Antipiretik, Antioksidan, Antiparasitik, Hepatoprotektor, Antidiabetes.
Dalam mengonsumsi sambiloto bisa berbentuk ramuan, seperti air sebusan. Walaupun dianggap aman untuk dikonsumsi, namun tetap tidak dianjurkan mengonsumsinya secara berlebihan. Konsumsi yang berlebihan bisa memicu peningkatan enzim hati yang beresiko merusak organ hati.
Kandungan Kimia dalam Daun Sambiloto
Menurut Sri Indah (2012), daun sambiloto terdapat Laktone yang mengandung andrographolid, deoksiandrographolid, dan homo andrographolid, 14-deoksi-11, 12-didehidroandrographolid dan homoandrodrapholid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), minyak atsiri, asam kersik dan damar.
1. Andrographolid
Menurut Kardono, dkk. (2003), senyawa andrographolid, deoksiandrographolid, dan homo andrographolid, 14-deoksi-11, 12- didehidroandrographolid dan homoandrodrapholid yang kesemuanya merupakan senyawa diterpen turunan phenol yang memiliki kemampuan sebagai anti mikroba serta memiliki multiefek farmakologis yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker hati, payudara, meningkatkan produksi antibody bahkan mampu merangsang daya tahan seluler (fagositosis). Senyawa ini merupakan salah satu zat aktif dari daun sambiloto yang juga banyak mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, kalsium, natrium dan asam kersik.
2. Minyak Atrisi
Minyak atsiri memiliki kemampuan untuk mencerna bahan kimia beracun dalam tubuh. Minyak atsiri merangsang aktivitas enzimatik, mendukung kesehatan pencernaan serta sebagai antioksidan kuat sehingga membantu untuk mencegah mutasi. Minyak atsiri yang termasuk senyawa terpenoid diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Sama dengan prinsip kerja flavonoid karena kemampuannya untuk membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan dengan dinding sel menyebabkan terhambatnya sintesis dinding sel protein sehingga bakteri tidak dapat lagi hidup.
3. Flavonoid
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cici Kurnia (2013), flavanoid merupakan golongan terbesar dari senyawa phenol yang mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri dan jamur. Phenol merupakan suatu alkohol yang bersifat asam sehingga disebut juga asam karbolat. Phenol memiliki kemampuan untuk mendenaturasikan protein dan merusak membran sel. Menurut Harborn (1987) sebagai antibakteri, flavonoid berkemampuan untuk membentuk kompleks melalui ikatan hidrogen, akibatnya sering terjadi hambatan terhadap kerja enzim. Senyawa flavonoid diduga mekanisme kerjanya mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi. Flavonoid juga bersifat lipofilik yang akan merusak membran mikroba.
Masih banyak kandungan dari sambiloto yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Walaupun sambiloto dikenal dengan rasanya yang pahit, namun kandungan yang terdapat di dalamnya menjadikan tumbuhan sambiloto sangat berkhasiat bagi kesehatan kita sebagai Antiinflamasi, Antibakteri, Antipiretik, Antioksidan, Antiparasitik, Hepatoprotektor, Antidiabetes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H