Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Membelajarkan Musik di SD????

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PEMBELAJARAN MUSIK DI SD

Nah inilah session yang paling penting buat calon guru, guru pemula, maupun guru profesional yang tak pernah puas dengan profesional yang disandangnya, maksud saya guru yang ( mhn maaf ) sepuh, namun jiwanya akan tetap termotifasi untuk belajar. Apresiasi setinggi-tingginya saya haturkan pada guru yang demikian, saya ingin sepertimu.......Tulisan ini adalah salah satu bukti kekuatanku untuk berada di kafilahmu. Buat kalian kupersembahkan.

Guru SD merupakan guru yang multi fungsi dan multi talent. Dikatakan multi fungsi karena selain sebagai pendidik mereka juga berperan sebagai orangtua di sekolah. Tugas yang demikian menuntut para guru untuk memiliki kompetensi di bidangnya, mempunyai jiwa penyayang, serta peduli terhadap perkembangan dan minat siswa. Dikatakan multi talent karena seorang guru SD adalah guru yang ahli di semua mata pelajaran, mulai sains, matematika, ilmu sosial, PKn, dan mata pelajaran yang lainnya. Bahkan mata pelajaran muatan lokal pun seperti Bahasa Daerah dan Seni, Budaya dan Ketrampilan harus dikuasainya. Selain itu guru juga merupakan figur teladan bagi siswanya. Apalagi di SD,anak usia SD sangat merindukan figur penyayang kapan dan dimanapun mereka berada.

Terkait dengan pembelajaran musik di SD, langkah awal guru harus bisa membawa siswanya untuk menyukai pelajaran SBK,terutama seni musik. Di lapangan sering kita jumpai dalam pelajaran SBK siswa hanya disuruh menggambar, ya kalau menggambarnya diberi arahan dan bimbingan, mungkin bisa mengembangkan bakat sisiwa. Lha kalau hanya disuruh menggambar tanpa ada topik, arahan, maupun bimbingan dari guru bagaimana bakat siswa bisa berkembang? Mari kita buka mata, bahwa dalam SBK ada seni musik, seni rupa, dan seni tari.

Namun dalam sebagian besar, dalam membelajarkan mata pelajaran Seni, Budaya, dan Keterampilan (SBK) khususnya Pendidikan Seni Musik belum tercapai menurut apa yang digariskan kurikulum. Hal ini bisa dilihat dari fenomena yang ada di lapangan seperti masih banyaknya guru dalam mengerjakan tugas mulia mereka tanpa persiapan sama sekali. Proses pembelajaran musik pun hanya sebatas bernyanyi, mulai dari permulaan jam pelajaran sampai jam pelajaran berakhir. Hanya menyanyikan beberapa lagu, setelah itu pulang.

Membelajarkan musik harus dilakukan secara integral, artinya siswa tidak hanya diajarkan menyanyi. Namun segala hal yang terkait dengan unsur-unsur yang ada pada lagu tersebut. Hal yang sangat disayangkan namun sering terjadi di lapangan adalah guru mengajarkan menyanyi tanpa ada media, hanya syair lagu yang dihafal, yang lebih repot lagi jika lagunya adalah lagu wajib, wah bakal kacau.

Membelajarkan musik setidaknya harus menggunakan media berupa syair dan not. Dengan demikian siswa tidak hanya tahu syairnya, namun juga bisa membaca not, serta mengetahui unsur-unsur lain yang ada pada lagu tersebut. Pada kelas rendah dapat diintegralkan dengan seni tari ( gerak dan lagu ).

Seorang komponis Honggaria, Zaltan Kodaly (1882-1967) berpendapat, "Tidak ada anak yang tidak mempunyai kemampuan musikal. Yang sering terjadi adalah kemampuan itu tidak dikembangkan". Aktivitas musik akan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan anak, mulai dari berbahasa, berekspresi, berkreasi, bahkan intelektual anak.

Namun pada realitanya, guru sekolah dasar kebanyakan masih kurang dalam penguasaan seni musik. Sehingga mereka takut jika harus mengajarkan seni musik kepada siswanya, takut salah atau takut kelihatan tidak bisa. Maka sudah saatnya guru untuk belajar mengembangkan kemampuan musik yang dimiliki anak secara optimal. Dimulai dari sang guru untuk belajar musik tentunya. Berilah porsi yang seimbang pada anak pendidikan seni musik. Sehingga anak tidak dijejali dengan crayon atau pensil warna terus menerus.

Lalu bagaimana jika kita memang tidak menguasai seni musik??????? Bagaimana bisa membelajarkan sementara kita masih perlu belajar???? Ingatlah orang yang sudah biasa bahkan ahli dalam music bukan berarti ia sudah tidak perlu belajar. Jika kita memang punya komitmen kuat untuk mengembangkan potensi diri kita dan siswa kita, saya yakin itu bekal utama untuk maju.

Semangatlah untuk belajar dan belajar dengan tekun. Bukankah itu yang guru ajarkan pada murid-muridnya? Belajar adalah sepanjang nafas berhembus.. ilmu tidak akan habis walau umur 1000 tahun lamanya. Jangan jadikan sebuah keterbatasan sebagai rintangan untuk maju. Belajar dan belajarlah....... Bayangkan senyum manis anak didik kita, senyum manis yang penuh harapan, senyum manis yang harus kita sikapi, senyum manis itu jangan biarkan kabur begitu saja tanpa bekas dihati kita. Mari kita abadikan senyum mereka dengan mengembangkan bakat yang ada pada mereka secara optimal.

Semangat wahai pendidik....... Bangunlah dari lamunan panjangmu!!!!!!!

By : Makhbubi Khasanah ( x7210080 / VB )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline