Lihat ke Halaman Asli

Menyoal Hari Kartini

Diperbarui: 21 April 2016   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penetapan Hari Kartini oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan kelahiran Kartini pada tanggal 21 April 1879 karena Kartini dinilai sebagai pejuang dan pelopor gerakan emansipasi wanita Indonesia.

Secara historiografis, penetapan tersebut terasa janggal sebab sesungguhnya telah ada perempuan-perempuan Indonesia yang prestasinya jauh melebihi Kartini, seperti Keumalahayati (Laksamana wanita pertama Indonesia yang menentang penjajahan Belanda dan membunuh Cornelis de Houtman pada 11 September 1599), Tjoet Njak Dien (pahlawan Perang Aceh 1873-1904), dan Rohana Kudus (perempuan yang lahir 1884 di Bukit Tinggi dan telah menjadi pengajar bagi masyarakat di sekitarnya ketika masih berusia 12 tahun).

Oleh karena itu, para sejarawan yang obyektif hendaknya memberikan saran historiografis secara akurat kepada pemerintah terkait dengan kebijakan yang bernuansa historis.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline