Lihat ke Halaman Asli

Alex Pandang

Freelance Writer

Ketika Tenun Ikat Sumba Timur Mendadak Punya Kembaran

Diperbarui: 29 Juni 2019   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Salah satu kain tenun Sumba Timur, sumber :Phinemo)

Pulau Sumba pulau yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sepertinya memang sedang naik daun dalam dunia pariwisata. Sejak dinobatkan sebagai "Pulau Terindah di Dunia" versi majalah Focus di Jerman pada tahun 2018 silam nama pulau Sumba kian familiar ditelinga para pemburu wisata alam baik domestik maupun internasional.

Pulau Sumba yang berada di selatan NTT itu sejatinya memang memiliki keindahan padang sabana yang luas yang jarang ditemukan di dunia. Sumba terkenal pula dengan alam laut dan pantai yang sangat eksotis.

Selain itu, Pulau Sumba memiliki potensi kekayaan wisata megalitik yang unik di dunia, serta berbagai produk budaya seperti tenun ikat, rumah adat, serta budaya berkuda Pasola yang sudah kesohor.

Bicara mengenai kain tenun ikat Sumba juga tak kalah menarik sebab bukan saja karena proses pembuatan, atau motif dan warnanya yang unik yang sejatinya disesuaikan dengan ciri khas dari masing-masing kabupaten yang ada di pulau Sumba sebagaimana diketahui terdapat empat kabupaten di pulau ini yakni Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur. 

Akan tetapi tenun Sumba Timur mendadak viral lebih dikarenakan tersiarnya kabar tak sedap oleh beberapa media di tanah air bahwa ada oknum di Troso Kabupaten Jepara (Jateng) dengan sepihak telah mengklaim bahwa motif-motif pada kain tenun Troso yang memang terlihat sangat mirip dengan motif pada kain tenun Sumba terlebih khusus kain tenun asal Sumba Timur adalah warisan budaya milik mereka. Sontak perihal ini menimbulkan kegelisahan dan kemarahan masyarakat Sumba secara luas.

(Nagita Slavina bersama Ibu Iriana menggunakan baju bermotif kain tenun Sumba Timur, sumber Instagram Raffi Ahmad)

Ini dibuktikan dengan munculnya petisi bertajuk "Gugat Pemalsu Tenun Ikat Sumba" pada situs Change.org. Meski belum ada tanggapan resmi dari kepala daerah kedua belah pihak atupun pihak terkait, Setidaknya sampai tulisan ini dibuat tercatat sudah 2.250 orang menandatangi petisi ini. Tandanya ini masalah serius dan akan berlanjut.

(sumber: change.org)

Memang sungguh sangat disayangkan sampai polemik ini terjadi. Sebab ini bukan saja menyangkut harga diri dan warisan budaya yang diduga telah diplagiatkan. Akan tetapi soal bagaimana budaya tenun ikat itu sendiri secara meyakinkan mulai digeser oleh teknologi modern seperti alat cetak cepat saji yang penggunaannya sama sekali tidak didasarkan pada pemahaman tentang arti dan nilai luhur yang terkandung dalam sebuah produk budaya dari suatu daerah tertentu, melainkan hanya mengedapankan hasil produksinya saja. Sudah pasti nilai-nilai luhur dari sebuah produk budaya bersama tradisinya ikut dilumat begitu saja sehingga memicu timbulnya kegelisahan di tengah masyarakat. 

Kemiripan motif-motif pada kain tenun ikat Troso Jepara terlihat begitu persis dengan beberapa motif pada Kain tenun ikat asal Sumba Timur, bahkan corak dan perpaduan warnanya pun tidak bisa dipungkiri seperti sengaja dijiblak. Apa mungkin ini hanya sebuah kebetulan semata? Jawabnya bisa saja ya, asalkan hanya pada satu produk kain tenunan yang ditemukan memiliki motif yang sama. Namun akan lainnya jawabannya jika kemiripan terjadi hampir pada semua produk hasil kain tenun Troso. Sayangnya inilah yang terjadi. Bagaimana mungkin kedua wilayah yang secara geografis letaknya terpisah cukup jauh di tanah air ini bisa menghasilkan satu produk budaya yang terkesan kembar?

img-20190629-010145-5d1650cc0d82304b362f57e2.jpg

(Salah satu hasil tenun Troso Jepara yang diduga menjiblak motif dan warna kain tenun Sumba, Sumber Instagram tenunikat_troso)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline