Lihat ke Halaman Asli

Alex Pandang

Freelance Writer

Mengintip Senja

Diperbarui: 6 September 2018   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pikiran terus bicara bahwa kebenaran hanyalah setapak setapak kecil yang jarang dilalui, lalu senja menari, Ia mengajak manusia percaya bahwa dirinya adalah kesunyian.

Asap asap kendaraan terus berdalih tentang kekosongan di ujung lidah! Terbahak bahak senja tertawa lalu memercik kata kata tua bagaimana jika tubuh adalah kendaraan kosong yang harus kau isi!

Seorang bapak setengah renta tiba tiba menepi langkah merapikan lembar lembar keringat!

Di seberangnya Secepat kilat para penjual ikan kembali mengejar rupiah!

Pada kedua telapak tangannya, para penjual sayur berteriak nasib hampir tenggelam!

Wajah senja terlanjur jingga, begitu saja ia berganti ruang!

Jalanan gelap kembali menggerutu!

Esok adalah carut marut keberuntungan yang berulang!

Rupa rupanya mengintip senja semakin mahal..

Oelmasi, 6/9/18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline