Lihat ke Halaman Asli

Alex Pandang

Freelance Writer

Puisi | Dialog Tubuh

Diperbarui: 7 Februari 2018   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sumber mizantore. blog

Laki laki paruh baya itu masih gemar berteriak.

Ia sering beranggap matahari menyala di sudut bibirnya.

Segelas kopi pagi tak cukup menyadarkannya.

Kita semua kecanduan.

Perjuangan sudah pasti palsu.

Bilamana nyanyian nyanyian tengah hari pecah dari dalam perut yang masih kosong!

"Tak kau lihat kami lapar!

Tak kau lihat kami haus!

Tak kau lihat semuanya hilang!

Direbut paksa dari kami!"

Teriaknya tak sabar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline