Bintang jatuh dua kali,
Walau Tengah malam pudar dibawah purnama,
Sesekali putih namun hitam berkali kali
Goda menganga tertawa mencibir
Dalam tumpukan jerami yang kian beku di tengah padang
Juga tetes tetes embun yang meneteskan gusar
Jangkrik!
Siapakah yang mampu menahan dingin!
Lalu ia teringat seseorang yang terbeli
Yang pergi dengan sekantung mimpi
Demi rindu rindu yang tak kunjung ia sentuh