Keputusan penting yang saya ambil tahun 2011 silam untuk "terjun" ke dunia kepemanduan wisata dan pariwisata diawali dengan niat menjembatani keterbatasan kesempatan di daerah tempat tinggal saya untuk dapat terhubung ke dunia luar khususnya dunia internasional. Ini adalah buah pemikiran, yang saya anggap juga dipicu ekses dari orientasi pembangunan sentralistik berkepanjangan dan ketimpangan pemerataan kesempatan di Indonesia.
Gamblangnya, sebagai "anak daerah" saya melihat profesi ini adalah media aktualisasi diri secara swadaya untuk dikenal secara lebih luas dari segi kompetensi personal maupun profesionalitas. Hidup di kota yang relatif kecil membuat Anda harus berjuang sendiri tanpa dimanjakan ekosistem institusi yang suportif, apalagi fasilitas dan akses.
Di kalangan sejawat pemandu wisata, ada ungkapan lazim yang sering terlontar "Kita tidak pernah benar-benar tahu siapa wisatawan yang akan kita pandu besok", kerapkali kita mendapatkan order dari tour operator/travel agent tanpa tahu sebelumnya latar belakang wisatawan yang akan kita bawa ke destinasi wisata.
Label khusus yang diberikan umumnya adalah VIP atau VVIP saja sebagai penanda general bagaimana standar penanganan wisatawan tersebut.
Ada kalanya kejutan terjadi saat orang yang kita pandu adalah orang yang ternyata memiliki posisi penting di satu institusi, yang datang layaknya wisatawan biasa.
'Kejutan' seperti yang baru saja saya sebut sebenarnya tidak membedakan apapun pada sisi kualitas penanganan kunjungan, tetapi lebih kepada peringatan bahwa kita harus siap untuk menangani siapapun pada setiap situasi, dengan standar yang sama.
Perkembangan teknologi mesin pencarian dewasa ini dapat membantu sedikit studi tentang latar belakang wisatawan yang akan pandu berdasarkan namanya, namun tidak serta merta bisa membuat kita mampu dengan baik menangani kunjungan tersebut.
Karena itu kapabilitas personal adalah kuncinya, yang terus harus kita kembangkan dan tingkatkan relevansinya agar bisa beradaptasi dengan banyak tipe pengunjung.
"Kita harus siap untuk menangani siapa saja", itulah mentalitas yang harus ditanamkan. Hasilnya nanti akan divalidasi melalui feedback atau catatan khusus lewat testimonial.