Mantan Calon Wakil Presiden dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno atau yang biasa dikenal Sandiaga Uno baru-baru ini menjadi pembicaraan media Indonesia belakang ini. Selain isu mengenai ia yang akan keluar Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) demi ambisinya untuk berkontestasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Meski isu ini sudah coba diluruskan tidak akan keluar Gerindra dan tetap mengikuti keputusan partai oleh Sandiaga Uno pada saat Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) dalam menguatkan koalisi mereka untuk berkompetisi di 2024 dan digadang-gadang akan mengusung Ketua Umum (Ketum) masing-masing yaitu Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Capres dan Cawapres.
Setelah isu tersebut berangsur-angsur mereda, Sandiaga Uno kembali menjadi hangat setelah pernyataannya mengenai adanya perjanjian antara Prabowo dengan Anies-Sandi saat Pilkada DKI 2017 yang dimana dalam perjanjian itu terdapat pernyataan bahwa Anies dan Sandiaga tidak akan mencalonkan diri sebagi calon presiden (capres) jika Prabowo Subianto masih nyapres. Perjanjian itu ditulisan tangan oleh Fadli Zon dan disimpan oleh politikus Gerindra Sufmi Dasco, kata Sandiaga ketika ditanyai oleh wartawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H