Lihat ke Halaman Asli

Asa

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik berlalu cepat

Nyanyian hati berdendang resah

Dinegeri orang kita tancapkan harapan

Dinegeri yang tak pernah tidur ini kita bertaruh

Hati dan tenaga  jiwa dan raga

Cacian, hinaan, diskriminasi

Melebur menjadi bagian kita

Setangkup rindu menggelepar didada

Karena terpisah dari yang dicinta

Rindu kampung halaman yang kini tak bertuan

Desah sang bayu memilin sukma

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline