Desa Kebonsari Kecamatan Candi atau lebih dikenal dengan kampung bebek memiliki potensi pekerjaan penduduk yang didominasi oleh profesi dalam bidang pertanian & perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain itu, struktur masyarakat yang didominasi 80% penduduk lokal menjaga bertahannya ciri khas lokal Desa Kebonsari. Berdasarkan studi pendahuluan, permasalahan yang ada antara lain:
1) terdapat 53% dari 52 sektor home industry yang mengalami pengelolaan yang stagnan
2) masyarakat memiliki sikap skeptis dan apatis terhadap pembangunan desa
3) lambannya pengenalan teknologi dan ditunjang lemahnya sumberdaya individu dalam membaca pengembangan peningkatan kompetensi diri, produktivitas, dan literasi.
Yang pada akhirnya menjadikan rantai pembangunan perekonomian pada khususnya tidak maksimal. Diperlukan upaya penanganan secara kolektif pengembangan kompetensi individu masyarakat agar terbentuk pola pikir dan sikap proaktif dalam menggali potensi diri melalui aktivitas pojok- pojok literasi sesuai kebutuhan, potensi & peminatan masyarakat. Melalui program budidaya ikan dalam ember (BUDIKDAMBER) ini memiliki tujuan dari program ini adalah untuk mereduksi sikap skeptis dan apatis masyarakat Desa Kebonsari serta mengembangkan potensi individu penduduk desa untuk meningkatkan kompetensi sebagai modal berkarya disektor peminatan masing-masing.
Budikdamber merupakan sebuah metode baru dalam dunia pertanian, untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan terbatas. Metode ini cukup diminati, karena petani bisa mendapatkan tambahan penghasilan meskipun hanya memiliki lahan terbatas.
Pengertian Budikdamber
Budikdamber merupakan singkatan dari budidaya ikan dalam ember. Seperti namanya, metode ini merupakan metode baru dalam dunia pertanian dan perikanan dengan membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu lahan atau wadah, yaitu ember
Metode budidaya ikan dan sayuran, sebenarnya bukan tergolong metode baru. Sebelumnya, sudah banyak metode dengan sistem sebutan tumpang sari. Di mana dalam satu lahan ditanami berbagai jenis tanaman.
Yang membedakan adalah, budidaya ini memanfaatkan lahan berupa ember untuk budidaya ikan dan tanaman. Metode ini cocok digunakan untuk yang tidak memiliki lahan luas, karena ember bisa diletakkan di mana saja di area sekitar rumah.
Untuk saat ini, jenis ikan yang bisa dibudidayakan dengan metode ini adalah ikan lele, ikan patin, ikan gurami, ikan gabus, dan ikan betok. Alasannya, ikan-ikan tersebut merupakan jenis ikan yang tahan dengan oksigen rendah, sehingga bisa hidup dalam wadah sempit.