Lihat ke Halaman Asli

Almanico Islamy Hasibuan

Saya adalah Forever Blues.

Apa yang Terjadi di Sungai Versi Bocil Awal 2000-an?

Diperbarui: 25 Agustus 2022   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Aktivitas favorit di masa kanak-kanak yaitu pergi bermain ke sungai, baik untuk berenang, menangkap ikan, dan sebagainya. Waktu ke sungai dulu sangatlah menyenangkan. Kita bisa menikmati sungai yang jernih, udara yang sejuk, ikan yang banyak, dan tidak jarang mengambil pakaian orang yang lagi mandi (tidak direkomendasikan). 

Kita juga tidak lupa untuk selalu berhati-hati. Hindari tindakan yang bodoh, hindari larangan warga sekitar, dan tetap sopan. Hal-hal tersebut akan membuat kita jauh lebih menikmati sungai. Mari kita simak cerita di masa-masa itu. Skuy dah.

Ada dua golongan, mereka yang diizinkan untuk bermain di sungai dan mereka yang harus sembunyi-sembunyi untuk pergi ke sungai. Bagi masyarakat yang sering beraktivitas di sungai, mengizinkan anaknya untuk bermain di sungai memang boleh, lain halnya jika kita tinggal di mana aktivitas kebersihan sudah dilakukan di kamar mandi. Belajarlah seni dalam mengendap-endap, you will need it. 

Dua golongan tersebut juga memiliki beberapa kubu, ada kubu yang langsung berenang, ada kubu yang menyiapkan ember untuk tempat ikan, ada kubu yang langsung buang air (kubu kurang ajar), dan ada kubu anak baik yang mencuci pakaiannya terlebih dahulu (disuruh emak sekalian).

Kubu berenang langsung melompat dan berenang tidak memperdulikan bajunya yang basah bisa menjadi barang bukti dimarahin sama emak. Kubu memancing juga langsung menyebur dan memancing free style, menyelam dan di dalam tangannya sudah dapat ikan. Aku bahkan tidak tahu bagaimana mereka bisa melakukannya. 

Oh iya, aku masuk di kubu berenang namun lebih lama berendam dan melihat ikan yang sudah ditangkap. Ikannya bisa bermacam-macam, ada ikan haporas, ikan iccor, ikan mas, bahkan ikan merah. Namun ikan merah akan langsung dilepas lagi. Mitosnya mengatakan bahwa nanti siapa yang memakannya tanpa izin akan bisa sakit perut atau bahkan meninggal.

Kubu yang langsung buang air, pasti akan ada salah satu dari kita yang mempunyai misi khusus. Orang itu bertugas mendorongnya ketika sedang sibuk. Rasakan itu, kalian yang telah menodai alam. 

Kubu anak baik akan lebih dahulu mencuci pakaiannya, pergi pulang, dan kembali ke sungai lagi. Bagi kubu ini, lebih baik kita berusaha untuk memusnahkannya. Siapa yang ingin berenang di sungai penuh busa deterjen? Not me. Namun, kita tidak bisa jika mereka memang belum mempunyai kamar mandi.

Apart from all of that, kita semua bersenang-senang di sungai bagi bocil awal tahun 2000an sebelum polutan menyerang, membawa semua pencemar yang bisa dibuang ke sungai. 

Mereka menghilangkan satu tempat bermain anak-anak. Anak-anak tidak bisa memasuki hutan lebat untuk mencari sungai yang bersih. 

Apakah lingkungan yang membuat anak-anak menjauhinya dan beralih ke teknologi? Ataukah memang sudah saatnya mereka bermain di sana?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline