Lihat ke Halaman Asli

Almanico Islamy Hasibuan

Saya adalah Forever Blues.

Apa yang Terjadi pada Minggu Pagi?

Diperbarui: 23 Agustus 2022   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kali ini kita akan bercerita tentang kejadian di masa-masa bocil dulu. Hanya berlaku bagi bocil-bocil antara akhir 1900an dan awal 2000an. Cerita ini tentang apa saja yang terjadi pada saat minggu pagi. Apa sajakah itu? Kuy mari baca.

"Bangun!!!!" Alarm ibu adalah yang paling ampuh apalagi ditambah dengan spatula dan panci di tangan plus air. Setelah bangun langsung mencari remot yang mana jika dia sedang dibutuhkan dia akan menghilang. "The Next Avatar confirmed". Setelah itu ibu akan bertanya untuk sarapan apa. "Nasi goreng mak!" Nasi goreng sangat identik dengan minggu pagi, aku tidak tahu mengapamengapa. 

Kita akan menyalakan televisi dan mulailah bioskop sampai tengah hari. Konflik di dalam diri sendiri akan terjadi, antara menonton kartun di RCTI atau menonton Ultraman di Indosiar. Saya pasti memilih Ultraman.

Tapi, berhati-hatilah, jika kau melihat beliau/ayahmu sudah bangun di pagi hari. Bangun cepat karena ada kegiatan di luar atau ada siaran yang semua sudah kita ketahui yaitu pertandingan tinju, remot di samping kita akan hilang lebih cepat daripada gunting kuku di hari Jumat. Kita hanya bisa berdoa di malam hari agar di hari Minggu yang bersangkutan, siaran tinju ditunda. Kemungkinan berhasil 45%. Cukup rendah. Anda juga bisa menggunakan taktik menangis atau mengadu ke emak. Kemungkinan berhasil 68%, bisa mencapai 90% jika nilai kalian bagus di hari-hari sekolah sebelumnya.

Itu adalah momen yang paling berbekas sampai sekarang. Saya hanya bisa berharap agar bocil-bocil zaman sekarang bisa menikmati momen-momen itu. Bagi teman-teman yang tidak bisa menikmatinya seperti cerita di atas akibat beberapa hal tertentu, jangan sedih atau menyesal. Kalian bisa membuat seperti itu kepada keturunan kalian nanti. Percuma memikirkan hal yang sudah lewat, pastikan keturunan kalian tidak merasakan apa yang kalian rasakan waktu menjadi bocil dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline