Lihat ke Halaman Asli

Jakarta Baru Mengharubiru

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu ku selalu ragu kan hasil sebuah pemilu

Itu sebabnya kuputuskan tuk golput selalu

Dulu ku tak punya harap kan gelaran pemilu

Tapi kini semua ragu itu lenyap bagai tersapu

Kini ku yakin kan pentingnya pemilu

Itu sebab banyak kawan kuajak tuk bersekutu

Satu asa satu tekad bergejolak di kalbu

Bergandeng tangan mewujudkan Jakarta Baru

Dulu ku tak hirau kan politik

Semua kuanggap hanya kumpulan strategi licik

Tapi kini hatiku tergerak bin tergelitik

Karena ada calon gubernur yang unik plus nyentrik

Dulu ku tak melek kan politik

Politikus kulihat hanyalah kumpulan manusia dengan banyak taktik

Tapi kini kusadar itu pandangan picik

Perubahan harus diawali dengan sebuah gerakan politik

Dulu ku tak risau siapapunjadi gubernur

Ku yakin siapapun yang jadi, Jakarta akan makin hancur

Pedagang digusur, kampung di guyur bensin hingga lebur

Jakarta tak bisa diperbaiki lagi, bak nasi sudah menjadi bubur

Tapi kini ku sadar ada harapan baru

Jakarta baru mengharubiru

Kini saatnya rakyat bersatupadu

Mewujudkan Jakarta Baru yang elok mendayu

Jakarta Baru mengharubiru

Akar rumput mengharap satu

Tinggal tenang tanpa diburu

Enyah sudah cerita pilu…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline