Lihat ke Halaman Asli

Penyair Abal-abal

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kau bukan penyair sejati, apa yang kau tulis bukanlah kebenaran yang hakiki

Kau bukan penyair sejati, apa yang kau ucap hanya demi tuanmu yang sudah “terkebiri”

Kau bukan penyair sejati, harga diri pun sudah tak kau miliki

Kau bukan penyair sejati, kau bermain kata menebar dusta untuk membuat orang lain mati

Kau penyair abal-abal, kata-katamu ketus  setajam pisau pasukan khusus

Kau penyair abal-abal, bermain kata sadis demi memenangkan tuanmu yang ambisius

Kau penyair abal-abal, karena tak berani menulis syair untuksahabat-sahabat kami yang hilang misterius

Kau penyair abal-abal, karea bukan puisi yang kau tulis, tapi tuduhan ngawur yag tendensius

Kau penyair abal-abal, kerjamu hanya untuk menyenangkan tuanmu yang kesepian

Kau penyair abal-abal, butakah hatimu melihat keluarga tuanmu berantakan ?

Kau penyair abal-abal, tulisanmu mengambarkan kegalauan hati karena hasrat tak kesampaian

Hasrat mengangkangi Indonesia demi sang tuan pelarian dari “negeri Jordan”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline