Lihat ke Halaman Asli

Jumari Awi

Dosen STAI Denpasar Bali

Pengajaran Vs Pendidikan

Diperbarui: 25 Juli 2019   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengajaran, menurut Poerwadarminta berarti cara mengajar, yakni memberi pengetahuan. Hal ini berarti, pengajaran merupakan usaha untuk memindahkan (mentransfer) pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang yang memilikinya kepada orang lain yang belum memilikinya. Pengajaran bersifat intelektualistis, yakni lebih mengutamakan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. Dalam pengajaran, yang diharapkan adalah perubahan berfikir dari tidak tahu menjadi tahu atau hanya merupakan perpindahan ilmu. Sarana pengajaran adalah teknik komunikasi.

Adapun Pendidikan; secara etimologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan sebagai perbuatan (hal, cara dan sebagainya) menididik. Selanjutnya dijelaskan, pendidikan berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Hal ini berarti, pengajaran hanyalah salah satu sarana pendidikan.

Pendidikan; secara terminologi menurut Ricard Tardif adalah; ... the total process of developing human abilities and behavior, drawing on almost all life's experiences (seluruh tahapan pengembangan kemampuan dan perilaku-perilaku manusia, juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan).

Jadi, pendidikan bukan sekedar pemindahan seperangkat pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Pendidikan juga bukan sekedar pembentukan berbagai keterampilan pada peserta didik. Lebih dari itu, yang diharapkan dalam pendidikan adalah perubahan secara menyeluruh dalam hal budi pekerti dan perasaan (afektif), pemikiran dan keyakinan (kognitif), serta keterampilan (psikomotorik).

Sarana pendidikan adalah keteladanan, kondisi lingkungan, nasehat, atau kontrol. Tanggungjawab pendidikan bukan hanya guru atau orang tua, melainkan juga masyarakat. Pendidikan harus berlanjut pada pembentukan kepribadian anak agar ia dapat hidup sebagaimana layaknya seorang manusia yang beradab sesuai dengan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline