Lihat ke Halaman Asli

Dosen dan Mahasiswa UAD berikan Edukasi Teori Kapilaritas dalam Budidaya Holtikultura Memanfaatkan Limbah Sampah Plastik

Diperbarui: 6 Januari 2023   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sabtu (24/12/2022), Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. TIM Pengabdian kepada Masyarakat UAD bekerjasama dengan mahasiswa KKN Alternatif UAD angakatan 84.VII. A1,A2 dan A3 melakukan pelatihan pemanfaatan limbah sampah plastik untuk budidaya tanaman holtikultura dengan memanfaatkan teori kapilaritas. Kegitan ini dilatarblakangi semakin bertambahnya konsumsi plastic yang menyebabkan bertambahnya limbah plastik yang menjadi permasalahan lingkungan. Selain itu Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Piyungan sudah kewalahan menerima banyaknya sampah baik organik dan an organik yang datang tiap hari kesana. Upaya untuk meningkatan pengetahuan tentang pengolahan sampah organik dan anorganik sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan pangan yaitu dengan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dengan penerapan teori kapilaritas dalam budidaya tanaman holtikultura dengan memanfaatkan limbah plastik.

Dokpri

Okimustava, Dosen Pendidikan Fisika -- UAD mengatakan, limbah plastic dapat dimanfaatkan sebagai sarana budidaya tanaman holtikultura menggunakan system hidroponik sederhana dengan memanfaatkan limbah plastik untuk daerah perkotaan. Teori fisika tentang kapilaritas merupakan kunci utama penerapan sistem hidroponik. Dimana unsur hara yang terkandung didalam air akan diserap oleh akar tanaman sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pelatihan dan pendampingan.  Dimulai dari sosialisasi pengolahan limbah plastik menjadi produk bernilai ekonomi dan fungsional, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan media tanam dengan memanfaatkan metode kapilaritas air yang dilanjutkan dengan pelatihan penanaman tanaman holtikultura.

Kapilaritas digunakan karena metode ini hemat biaya dan pembuatannya mudah. Pot hiroponik dibuat menggunakan ember-ember bekas yang tidak terpakai yang diatasnya diberi baskom saringan bekas yang telah dikumpulkan warga di bank sampah. Media tanam yang digunakan disini adalah limbah kulit padi (sekam) yang telah diarangkan. Penggunaaan media ini dimaksudkan agar proses kapilaritas air dan unsur hara untuk tanaman dapat maksimal. Dengan cara ini maka tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

Budidaya tanaman holtikultura menggunakan ini diharapkan akan dapat mengurangi limbah sampah plastik dan dapat meningkatkan perekonomian warga. Metode ini sangat mudah dan tidak memerlukan biaya mahal. Cukup memanfaatkan limbah organik dan anorganik yang ada disekitar kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline