Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Wahyudi

Mahasiswa UIN WALISONGO Semarang

Strategi Berdagang ala Rosulullah sebagai Teladan Dagang Modern

Diperbarui: 11 Agustus 2021   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pandemi Covid 19 mengakibatkan banyak adanya perubahan. Tentunya dalam sektor perekonomian. Banyak sekali kepala keluarga yang awal mulanya seorang Karyawan banting setir menjadi pedagang. Tentunya hal itu di akibatkan dampak dari pandemi. Banyak dari mereka yang dirumahkan atau di PHK. Di samping itu para pengusaha menengah keataspun dibuat kewalahan dengan adanya pandemi.

Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam hadist, Rosulullah SAW menyatakan salah satu jenis pekerjaan yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umatnya adalah berdagang "sesungguhnya sebaik-baiknya usaha adalah usaha berdagang".

Sebagai pedagang era milenial, kita  tentunya harus meneladani Rosulullah dalam berdagang. Tentunya dengan meneladani Rosulullah kita dapat menemukan sebuah strategi yang cocok untuk kita sebagai pedagang ulung. Berikut strategi yang diterapkan Rosulullah dalam Berdagang.

Bersikap Jujur

Rosulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur. Baik dalam lingkungan sekitar ataupun menjurus dalam sektor dagang. Beliau tidak pernah berbuat curang seperti mengurangi takaran ataupun timbangan. Bahkan Rosulullah memberikan bonus tambahan agar pembeli senang dengan pelayanannya.

Jujur tidak hanya masalah takaran, Rosulullah meletakkan sikap jujur dihal apapun. Beliau selalu memberitahukan spesifikasi kepada pembeli. Maka dari itu Rosulullah diberi julukan Al-amin oleh masyarakat arab pada masa itu.

Rosulullah dalam kitab hadist bersabda "sesungguhnya para pedagang (Pengusaha) akan di bangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur"

Menjual barang dagangan dengan kualitas terbaik

Selama berdagang, Rosulullah tidak pernah menjual barang dagangan yang memiliki kualitas buruk karena hal itu dapat merugikan pembeli. Rosulullah selalu menjaga barang agar dagangannya tidak rusak. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh ibnu majah. Uqbah bin amir pernah mendengar Rosulullah bersabda "seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, keculai dia menjelaskan" (HR. Ibnu Majah)

Ambil Laba secukupnya

secara gamblang kita tahu bahwa sebuah jual beli atau perdagangan memiliki tujuan Laba atau keuntungan. Sebagai pedagang modern kita perlu menganut bentuk dagang rosulullah dalam masala Riba. Semasa berdagang Nabi Muhamma memberitahu modalnya dengen jujur ketika di tanya pembeli. Sebab, cara berdagang Rosulullah tidak hanya memandang dari segi materi melainkan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline