Lihat ke Halaman Asli

Menunggu dia

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1387551260202062462

Ia yang jiwanya erat memeluk Illahi. Mungkin sedang bersimpuh sujud. Ku hanya menunggu. Ketika Bulir ketakwaannya dengan bijak ia bagi. Ia yang begitu haus akan ilmu. Mungkin imajinya sedang mengembara. Dan akan kutunggu. Saat Jemarinya menari mengukir kata-kata indah . Ia yang tuturnya begitu terjaga. Mungkin kini bercengkrama dgn para belahan jiwanya Namun selalu kurindukan. Ketika senyumnya menghiasi canda-canda kami. Walaupun sampai kini tak kutemui. Hanya berharap pada hari esok. Ketika pipi kemerahannya menyapa. Tetes penyejuk hati yg lama sepi. @5yam_s 20-Des-2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline