Lihat ke Halaman Asli

Mengoptimalkan Keberlanjutan dengan Pendekatan Green Business dan Material Flow Cost Accounting (MFCA)

Diperbarui: 10 Januari 2024   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam era ketidakpastian perubahan iklim dan tuntutan konsumen yang semakin sadar lingkungan, banyak perusahaan mulai beralih ke praktik bisnis berkelanjutan. Green business menjadi pilihan strategis yang tidak hanya mencakup aspek lingkungan, tetapi juga aspek keuangan dan sosial. Dalam konteks ini, konsep Material Flow Cost Accounting (MFCA), Environmental Accounting, dan Green Accounting muncul sebagai alat yang penting untuk mengoptimalkan keberlanjutan di dunia bisnis.

  1. Green Business: Konsep dan Implikasi
    • Definisi Green Business: Green business merujuk pada praktik bisnis yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan berkontribusi pada keberlanjutan global.
    • Tantangan Bisnis Hijau: Green business membawa tantangan unik, seperti membangun rantai pasok yang berkelanjutan, mengurangi emisi karbon, dan mengelola limbah dengan cara yang ramah lingkungan.
    • Manfaat Keberlanjutan: Keberlanjutan dalam bisnis bukan hanya tentang memenuhi tuntutan etika, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional, menarik konsumen yang lebih sadar lingkungan, dan meningkatkan citra merek.
  2. Material Flow Cost Accounting (MFCA) dalam Bisnis Hijau
    • Integrasi Aliran Material dan Biaya: MFCA memungkinkan perusahaan untuk melacak aliran material melalui setiap tahap produksi sambil menilai biaya yang terkait. Dengan demikian, perusahaan dapat mengidentifikasi limbah dan pemborosan, membantu pengambilan keputusan yang lebih berkelanjutan.
    • Pengukuran Dampak Lingkungan: MFCA tidak hanya berkutat pada aspek keuangan, tetapi juga memperhitungkan dampak lingkungan dari setiap langkah produksi. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur jejak karbon, emisi gas rumah kaca, dan menggunakan energi.
    • Optimalisasi Proses Produksi: Dengan informasi yang diperoleh dari MFCA, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi, mengurangi penggunaan bahan baku, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
  3. Environmental Accounting: Integrasi Dampak Lingkungan ke dalam Akuntansi Bisnis
    • Definisi Environmental Accounting: Environmental accounting melibatkan pengukuran dan pelaporan dampak lingkungan perusahaan dalam istilah keuangan. Ini mencakup pengukuran biaya lingkungan, aset, dan kewajiban lingkungan.
    • Penilaian Biaya Lingkungan: Melalui environmental accounting, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya langsung dan tidak langsung yang terkait dengan dampak lingkungan, termasuk biaya remediasi dan biaya pencegahan polusi.
    • Pelaporan Keberlanjutan: Informasi yang dihasilkan dari environmental accounting dapat digunakan untuk melaporkan pencapaian keberlanjutan kepada pihak berkepentingan, seperti investor, konsumen, dan regulator.
  4. Green Accounting: Menyelaraskan Ekonomi dan Lingkungan
    • Definisi Green Accounting: Green accounting adalah pendekatan yang menyelaraskan indikator ekonomi dan lingkungan untuk menciptakan sistem akuntansi yang lebih berkelanjutan.
    • Mengukur Nilai Ekosistem: Green accounting melibatkan pengukuran nilai ekosistem, memahami pentingnya pelestarian sumber daya alam, dan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam laporan keuangan perusahaan.
    • Pentingnya Green Accounting dalam Keputusan Bisnis: Informasi yang diperoleh dari green accounting membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih berkelanjutan dan mempertimbangkan konsekuensi lingkungan dari keputusan tersebut.

Kesimpulan

Dengan memadukan konsep green business, Material Flow Cost Accounting (MFCA), Environmental Accounting, dan Green Accounting, perusahaan dapat mencapai keberlanjutan yang holistik. Mengoptimalkan proses produksi, mengukur dampak lingkungan, dan menyelaraskan nilai ekonomi dan lingkungan menjadi langkah-langkah kunci menuju bisnis yang tidak hanya sukses dari segi finansial, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan demikian, green business bukan hanya sebuah tren, tetapi sebuah kebutuhan dalam merancang masa depan bisnis yang berkelanjutan.

Penulis: Silfi Legi Ayuni (202010170311169), Naning Novitasari (202010170311193), Adinda Nabila S K (202010270311189), Rina Septi Anjani (202010170311177), Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline