Lihat ke Halaman Asli

Syabina NurSyania

Mahasiswa SV IPB

Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Diperbarui: 12 Juli 2021   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini pandemi global, penyebaran Covid -19 di indonesia memberikan dampak besar terhadap dunia pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendididkan dalam Masa Darurat Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), menghendaki agar seluruh peserta didik bisa mendapatkan layanan pendidikan yang optimal namun tetap mengutamakan protokol kesehatan guna memutuskan rantai Covid-19 semaksimal mungkin.

Adapun perubahan sistem pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi, pengajar harus melek teknologi karena sistem pembelajaran di alihkan secara online. Selama, pembelajaran daring pengajar harus mencari metode pembelajaran yang menarik agar pelajar tidak mudah bosan dan jenuh.

Pengajar dapat memanfaatkan aplikasi untuk membuat kelas secara online semacam grup, dengan menggunakan aplikasi Whatsapp,Telengram,GoogleClassroom dan masih banyak lain. Pengajar harus merubah materi yang tadinya di buku menjadi PDF.

Terkadang ada pengajar yang tidak menjelaskan materinya langsung saja diberikan kepada pelajar, sehingga pelajar sulit untuk memahami materi. Adapun pengajar menjelaskan materi namun tidak sedetail saat pembelajaran offline karena keterbatasan waktu sehingga tidak bisa bertanya secara langsung.

Para Pakar Menyebutkan Sistem Belajar Daring Karena Metodenya Belum Disiapkan

 Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, pembelajaran secara daring ini menjadi tantangan terbesar bagi peserta dan pengajar. Pasalnya, pembelajaran daring praktis tidak seefektif di dalam kelas konvensional (tatap muka di kelas) bisa saja hanya sekedar bermain-main dan tidak fokus belajar.

Adapun pendapat dari Isa Anshori Dewan Pendidikan Jawa Timur, metode pendidikan daring tidak efektif mengingat pendidikan tersebut hanya berpacu kurikulum tidak melihat situasi darurat. Sementara pengajar tidak mau tahu kondisi di rumah. Dan, yang paling penting adalah penilaian akademisnya.

Adapun agar siswa fokus pembelajaran, untuk mengabsensi satu per satu atau bisa melalui zoom metting secara tidak langsung guru bisa melihat para pelajar dengan menggunakan aplikasi ini. Untuk menghindari pelajar yang agar tidak keluar jaringan online dan supaya pelajar tidak mudah jenuh.

Selain itu, yang tidak mempunyai handphone bisa menggunakan handphone saudaranya atau melaporkan kepada pihak sekolah bawasanya tidak memiliki handphone maka pihak sekolah akan menyediakan fasilitas khusus untuk yang tidak mempunyai handphone. Bisa juga,menggunakan cara pelajar mendatangi pengajar secara langsung dengan menggunakan protokol kesehatan atau sebaliknya.

Masalah bukan hanya itu saja melaikan perihal kuota, kebutuhan pelajar menjadi melonjak akibat dari pembelajaran daring. Pemerintah seharusnya memfasilitasi kuota internet untuk para pengajar dan juga pelajar, sehingga siswa tidak mengeluh karena kuota internet habis dan melanjutkan pelajaran. Kebanyakan pelajar ketika kuota internet habis beralasan untuk tidak mengikuti pelajaran.

Dampak Negatif  Dan Positif Dalam Sistem Pembelajaran Daring

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline