Lihat ke Halaman Asli

Kawanku Seekor Kecoa

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di perbaringan terkahir,aku tumpah ruahkan rasa lelah yang membebani raga ini

bersandarkan kardus kumuh dan potongan potongan kertas terurai berai

seekor kecoa, datang mendekat memberi sambutan kegembiraan tak ternilai

namun kenapa kau lari terbirit birit seakan takut aku akan memangsa,

kesinilah kawan,mari kita nikmati malam ini,

kita senasib,

mendekatlah!!!

terima kasih, hanya kaulah yang peduli,

kau teman terbaikku,selalu menyambut kedatanganku, yang selalu tak ada yang peduli dengan keluh kesahku.

hanyakau teman malamku.

tapi maaf,hanya secuil roti ini yang aku punya, mari kita makan berdua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline