Lihat ke Halaman Asli

Kasih Sayang Bernuansa Zina

Diperbarui: 14 Februari 2018   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan kedua dari tahun masehi ini ada hari yang dianggap sebagai hari kasih sayang sedunia. Sayangnya, hari kasih sayang inipun masih banyak yang tak tau dari mana asal usulnya. Bisa jadi karena kemalasan untuk mencari tau, atau karena beragam macam versi sejarah valentine's day. Sehingga banyak yang tak ambil pusing dengan latar belakangnya.

Oke, kalau bicara sejarah atau latar belakangnya mungkin ogah-ogahan, tentu bicara faktanya mungkin akan terasa lebih hangat dan lebih mudah difahami. Apa fakta2 yang sudah biasa dijumpai ketika masanya telah datang, berikut 5 diantaranya:

1. Menjadi momen mengungkapkan perasaan ke lawan jenis.

2. Sebagai ajang saling memberikan hadiah.

3. Saling memberikan ucapan selamat.

4. Membuat acara seperti party maupun jalan-jalan.

5. Beberapa "produk" laris manis terjual, diantaranya coklat dan k*nd*m.

Bila fakta2 ini dikaitkan dengan sudut pandang norma sosial, tentu ini tidak masalah. Karena tak ada satu pun dari kelima poin tersebut yang bernuansa asusila.

Lain halnya jika difahami secara mendalam, terlebih dikaitkan pula dengan asas agama islam, agama yang terbesar yang berada di indonesia bahkan didunia ini. Fakta-fakta tersebut akan terasa bernuansa zina, minimal taqrobuzzina(mendekati zina).

Dalam hal ini tentu pemerintah tak bisa melarang. Bahkan cenderung tak peduli. Karena indonesia bukanlah negara islam(khilafah). Pertanyaannya,(secara individu) tak adakah secercah cahaya yang masuk ke nurani kita untuk menghapuskan keharaman ini? Jika ada, mulailah dari meninggalkan kebiasaan valentine's day, larang orang sekitar kita untuk merayakannya, dan terpenting bicaralah dengan dalil bukan dalih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline