Lihat ke Halaman Asli

Hutang Pada Ulama

Diperbarui: 13 Februari 2018   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak dipungkiri bahwa kemerdekaan indonesia banyak dimotori oleh para ulama pada masanya. Lihatlah fakta sejarah bahwa teriakan takbir senantiasa menjadi penyemangat yang ampuh dalam melawan penjajahan.

Namun sayang seribu kali sayang, hutang pada para ulama dahulu justru dibayar dengan tikaman tajam ke tubuh para ulama saat ini. Mulai dari kriminalisasi ulama, dan bahkan menjauhkan ajaran2 islam yg dibawa oleh para ulama.

Mari kita berpikir ulang, baca sejarah ulang, dan renungkan dengan pikiran yang jernih. BEGINIKAH CARA KITA MEMBALAS BUDI?

Lebih luas lagi, tak perlu membelalakkan mata, saat ini kita tengah dilanda budaya asing. Dengan dalih ikut trend, bayak wanita2 indonesia dengan bangganya pamerkan auratnya. Pemudanya dilanda gaya hidup hedonis, pergaulan bebas.

Tak kalah ironinya, masyarakat dijajah pemerintahnya sendiri. Sumber daya alam tak diurusi secara mandiri, rakyat dibebankan pajak sana-sini, Zakat rasa pajak-pun terpaksa dinikmati. Wakilnya-pun kini berencana tak ingin "dinasehati".

Problematika sudah nyata bangsa ini rasakan. Tak adakah keinginan untuk berubah? Wahai saudaraku, mari kembali dengar ulama, ikuti nasehatnya, laksanakan ajaran2nya karena itu warisan Nabi kita. Jangan kriminalisasi ulama, jangan anti dengan ajaran islamnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline