Lihat ke Halaman Asli

Wow...Ternyata Bahan Presentasi Bisa Lebih Menarik dengan Slidecast

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14030146051052983418

(Refleksi seorang Technology Literacy’s pemula)

Meskipun waktu yang dijadwalkan Kelase dalam pelatihan online sesi 4 ini hanya 2 hari (16-17 Juni 2014) Namun sejak empat hari yang lalu di tengah kesibukan pasca pengumuman UN dan persiapan PPDB, saya sempatkan mulai mencoba membuat bahan presentasi dengan Slidecast. mengekspor slide menjadi video, dan mengekspor slide dengan Slidecast Html5point, namun gagal... saya coba lagi ....gagal lagi... saya coba lagi ....gagal lagi...dan saya coba lagi...

Alhamdulillah... akhirnya hari ke 4 baru berhasil (meskipun hasil yang kudapat baru sebatas dasar, namun ini adalah hasil pembelajaran inquiri yang sangat positif, yang memacu saya untuk terus antusias mengikuti pelatihan).

Pada Sesi ke 4 ini saya merasa kemampuan saya selangkah lebih maju, dapat dikatakan sudah masuk tahap knowledge depenning. Pada awalnya bahan ajar yang saya buat  dalam power point masih ‘bisu’ dan ‘gersang’ karena hanya mengandalkan animation bawaan microsoft power point. Berkat kegiatan pelatihan online kelase ini kini bahan ajar yang saya buat dapat ‘tampil beda’, dapat dioperasikan di Hand Phone, dapat dishare di FB, dropbox maupun youtube dan  blog sekolah tempat saya mengabdi. Mudah-mudahan hasil karya pemula ini dapat menginspirasi bagi guru-guru lain di sekolah saya. Setidaknya dapat merubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Saya optimis, bahan ajar yang bermula dari kemasan multimedia slidecast ini nantinya akan sangat menunjang KBM K13 yang menyenangkan. Siswa akan dapat membangun konteks melalui pemodelan yang dikemas dalam presentasi. Siswa dapat bekerja sama memecahkan permasalahan yang divisualkan dalam presentasi. Hingga pada akhirnya siswa dapat menyelesaikannya secara mandiri.

“Untuk mengembangkan pembelajaran abad 21, guru harus memulai satu langkah perubahan yaitu merubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada siswa” (http://edukasi101.com/innovated-pembelajaran-abad-ke-21-dan-transformasi-pendidikan/)

1403018221616097874

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline