Lihat ke Halaman Asli

Genarasi Milenial untuk Mewujudkan Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia

Diperbarui: 12 Februari 2021   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Pertanian adalah sektor yang paling vital dalam kehidupan sebuah bangsa. Sebab berbicara soal pertanian berarti berbicara tentang kelangsungan hidup manusia, karena jika pertanian ini lumpuh bahkan tidak ada lagi maka besar kemungkinan kehidupan itu sendiri akan punah.  

Kemajuan setor petanian juga ditentukan oleh generasi milenial namun menurunnya minat anak muda pada sektor petanian ditambah lagi dengan berbagai macam anggapan pekerjaan petani kotor, miskin, tidak jelas pendapatannya dan pertanian juga tidak digambarkan sebagai sektor strategis yang turut menggerakkan ekonomi nasional dan lebih penting lagi sebagai tempat dimana pangan yang dikonsumsi sehari-hari. 

Atas dasar tersebut  tak heran jika dari tahun ke tahun jumlah petani di Indonesia terus menyusut. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 ada sekitar 33,4 juta petani yang bergerak di semua komoditas sektor pertanian. 

Angka tersebut jumlahnya jauh lebih kecil jika dibandingkan jumlah petani pada 2019 yang mencapai 34,58 juta. Hal tersebut yang membuat Negara Indonesia sebagai negara agraris terancam kehilangan mimpinya mewujudkan kedaulatan pangan di masa mendatang. 

Kementerian pertanian Indonesia menargetkan pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia untuk itu peran generasi melenial sangat di butuhkan. 

Petani di Indonesia saat ini banyak didominasi oleh petani yang sudah berusia lanjut apakah sektor prtanian akan terus berlanjut  untuk beberapa tahun ke depan jika petani yang ada saat ini usianya sudah lanjut ? terlepas dari itu sudah siapkah Indonesia mewujudkan mimpi  sebagai Lumbung Pangan Dunia ditahun 2045 tantangan yang harus dihadapai negara Indonesia yaitu bertambahnya terus jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2020 jumlah penduduk di Indonesia sekitar 270,2 juta jiwa dan pada tahun 2045 diperkirakan 318,9  juta jiwa . Belum lagi dengan jumlah penduduk dunia pada tahun 2045 yang diperkirakan mencapai 9,5 miliar jiwa. Jumlah penduduk Indonesia dan Dunia yang cukup besar tersebut akan terus bertambah dan diikuti pula dengan betambahnnya jumlah kebutuhan pangan yang terus meningkat. Pangan harus disiapkan sejak awal agar dunia tidak terancam kelaparan. 

Jika petani saat ini masih didominasi oleh usia lanjut,maka perlu  regenerasi petani karena  menjadi salah satu faktor kunci untuk kemajuan dan modernisasi pertanian Indonesia.untuk itu  menjadi keharusan untuk memberi peran kepada pemuda untuk mulai ambil bagian dalam menjadikan pertanian menjadi sektor yang menjanjikan. Pemuda adalah harapan bangsa, masa depan bangsa dan pemuda adalah harapan pertanian dimasa depan. Melalui regenerasi penggarapan lahan, proses produksi, dan agrobisnis akan dijalankan oleh mayoritas kelompok petani muda atau kaum milenial yang biasanya bekerja lebih produktif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi serta selalu kreatif berinovasi. Petani milenial mempunyai peran penting untuk saat ini. Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari sumber daya manusia untuk pertanian yang lebih maju, mandiri, dan modern. Peran lain petani milenial dalam sektor petanian yaitu dianggap memiliki jiwa yang adaptif dalam pemahaman teknologi digital, sehingga tak terlalu kaku dalam melakukan identifikasi dan verifikasi teknologi Terlebih di era revolusi industri seperti sekarang, yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang sudah terintegrasi dengan jaringan internet. Mau tidak mau sektor pertanian harus bisa beradaptasi dengan teknologi untuk menjawab tantangan ke depannya. Pasalnya, pertanian tidak mungkin mampu mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Maka dari itulah kaum muda atau petani milenial dalam hal ini penting peranannya untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline