Lihat ke Halaman Asli

Aymara Ramdani

Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Jejak Langkah: Catatan Mendalam Pendakian Gunung Gede bersama My Angel dan Tim Narkopian

Diperbarui: 25 April 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Anak Anakmu (Kahlil Gibran)

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki ikiran mereka sendiri...

Pendakian Gunung Gede-Pangrango kali ini adalah sebuah pendakian yang sangat dinantikan oleh tim kami (Narkopian). Rencana, persiapan dan koordinasi dengan semua elemen yang terlibat berjalan intens, agar semuanya berjalan dengan lancar. Semua siap, packing aman, walau sekarang sudah ada beberapa yang lupa cara packingnya. Berangkaaaat. Jam 21.30 adalah waktu yang ditentukan, dan meeting point kami di Stasiun Bogor untuk selanjutnya menuju basecamp pendakian Gunung Gede Pangrango via Jalur Putri. Ajaib kawan, Ajaib, ketika kita lewat puncak tetap tidak macet, its amazing. Kita bisa menikmati udara malam dan dinginnya udara serta city light di puncak dengan leluasa. Sekira jam 02.00 dini hari kami tiba di basecamp, lanjut ngopi dan gogoleran serta beristirahat untuk memulai pendakian esok paginya. Oh iya, ada baiknya, untuk kawan yang ingin mendaki, langsung saja ke pos pemeriksaan tekanan darah, yang letaknya di bawah agar esok paginya kita hanya langsung registrasi untuk mencek semua administrasi yang telah kita lakukan.

Dok. pribadi

Saya tidur nyenyak malam itu. Begitu juga kawanku yang lain. Kuberitahu satu hal, pendakian kali ini aku bawa angelku dan juga kakak Tutu bawa angelnya yang masih berusia 6 tahun, wow. Yang lain? Mereka adalah temen-teman mendaki yang sudah lama aku kenal. Kebersamaan kami bersama mereka dari Curug Cilember hingga Gunung Rinjani, dari Gunung Pulo Sari hingga Gunung Semeru, dari Pulau Yu hingga pulau Pahawang. dari Teluk kiluan hingga Belitong, dari Merapi Merbabu Sumbing hingga Malioboro Dari Gunung Rakutak hingga gunung Batu, dari gunung Lembu hingga papandayan, dari Cikurai hingga gunung Guntur. aaaaaahhh sudahlah begitu banyak cerita yang telah kami lalui Bersama, dan kini kebersamaan kami terjaga dengan tegukan kopi sambil bicara tukar cerita.

Dok. pribadi

Kembali ke atas tadi tulisanku tentang pendakian ini bersama angelku, ini adalah pendakian pertama yang lumayan akan menguras tenaga, emosi, fikiran dan juga fisik serta mentalnya. Ujian lainnya adalah medan yang terjal dengan jalur akar yang akan dilaluinya. Tapi aku berfikir positif. Aku yakin angelku mampu, itu sudah. Aku kenalkan kepadanya dunia tentang pendakian, walau sebelumnya sudah pernah ku ajak naik bareng ke  Gunung Prau dan beberapa kali kemping cantik (ceria). Tapi ini adalah pendakian Gunung Gede Via putri, kawan. Kita semua tahu jalurnya,. Akar, tanjakan curam dan aaaaah sudahlah. Heuheuheu.

Jam 08.10 kami melangkah untuk menuju pos registrasi. Jejak Langkah pertama angelku untuk meraih mimpinya ke Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango. Kami menghadapi jalur pendakian masih berupa kebun-kebun masyarakat. Kebun kol, wortel, lobak dan daun bawang adalah hal yang biasa kami temui. Sukses, kami melewatinya. Langkah selanjutnya pendakian ini mulai menantang, kami break sebentar dan saya melihat jalur yang akam kami lalui begitu terjal, tanah merah pos pertama yang saya berhenti. Terlihat jelas begitu curamnya jalur itu. Huuuft, saya mengambil nafas. Falsa memesan es dulu di warung untuk sekadar menghilangkan dahaga di tenggorokoannya. Tetapi pemandangan alam yang mempesona membuat semangat saya kembali menyala, apalagi ini pendakian Bersama angelku. Kubiarkan angelku jalan duluan sementara aku dibelakang Bersama Gendok. Kang Tg, kang sob, paman togi, kk tutu, eko dan Arsya di depan. Saya dan gendok adalah tim paling belakang, karena setiap bebera langkah, mata saya tertuju pada batang pohon yang tertera tulisan Rest Area, whats, ya sudah kami break dulu. Hahaha

Dok. pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline