Lihat ke Halaman Asli

Aymara Ramdani

Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Manusia, Hati Manusia

Diperbarui: 14 Mei 2018   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

chronicleflask.com

Hai, hai hai warga kompasianer, sebelumnya dalam sebuah tulisan https://www.kompasiana.com/4ym4r4/5ac5f6ebab12ae59363b80b2/solo-trip-pekalongan-petung-kriyono-dan-gunung-rogojembangan, saya sedikit keluar jalur dari tulisan itu, yaitu membahas masalah tasawuf. Nah sekarang saya akan mencoba sedikit membahas masalah itu, dan berkaitan dengan hati, lebih jelasnya penyakit hati yaitu hasad.Monggo

Hati menurut Al-Quran, diibaratnya seperti sebuah cermin, yang dapat memantulkan cahayanya, ketika ia bening dan jernih. Kemudian bayangan itu memantulkannya kepada kita dalam bentuk yang sama persis. Namun ketika cermin itu kotor, buram dan kotoran/debu menutupinya, ia tidak bisa memantulkan cahayanya. Maka itu kita perlu membersihkan cermin itu dari kotoran atau debu-debu yang menempel.

Jika kita mengacu pada makna dan definisi hati, dalam bahasa arab, qalbun, dan dalam bahasa latin, energy atau motion (saya tidak ahli dalam bahasa, saya mencari dari google). Energi itu kan selalu bergerak, mobile, seperti ombak yang tak pernah lelah untuk bergerak. Untuk menggerakkannya pasti ada sebuah power. Begitu juga dengan hati kita, ia harus terus dikontrol atau selalu dievalusi. Karena, hati ini adalah tempat berbagai macam pergulatan baik dan buruk. Masalah hati ini, para cendikiawan maupun ahli tasawuf sering sekali membahasnya.

Kita harus sadar bahwa, jika kita membicara masalah hati, kita sebenarnya membicarakan diri kita sendiri. Karena kita tahu bahwa berdasarkan hadist nabi "Sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah "Qolbu" yaitu hati ". (Hadis Riwayat Bukhari). Karena hati tadi yang sifatnya selalu bergerak, tak mungkin ia terbebas dari kotoran. Maka itu kita harus juga sering-sering untuk membersihkannya, agar pantulannya sama persis seperti diri kita, tidak suram, buram bahkan tidak ada.

Nah, salah satu penyakit hati yang juga menggangu bahkan merugikan diri kita adalah Hasad, kata Hasad ini yang dalam KBBI berati iri, atau dengki. Jadi orang yang hasad adalah orang yang iri atau dengki terhadap keberhasilan orang lain. Pertanyaannya, mengapa ada orang yang terkena penyakit ini? Mungkin, Salah satu jawabannya adalah orang itu tidak rela orang lain berbahagia. 

Atau orang itu tidak rela orang lain lebih dari dirinya. Orang yang menderita penyakit hasad ini akan sakit hati, cemburu atas prestasi  kerja orang lain. Orang lain bekerja keras, berprestasi sementara kita tidak bekerja, tapi kerjanya malah menghasut pada orang.

Nah orang yang berpenyakit hati seperti ini ketika sukses dia sulit bersyukur, dan dia akan membanggakan kesuksesannya, kemudian dia cenderung merendahkan orang miskin karena dia merasa bahwa semua ini karena kerjaku.

Sebaliknya nanti orang yang kena penyakit hasad, kalo dia jatuh miskin, dia akan membuat konspirasi sesama orang yang miskin kemudian dia akan membuat fitnah, dan makar dan menggerogoti orang yang dianggap sukses. Yang repot nanti, kalo orang hasad ini menjadi kekuatan kolektif

Hasad dalam konteks Sosial

Pertama, kata kunci dari hasad itu adalah orang yang sulit untuk bersyukur. Kemudian tidak rela orang lain naik, makanya ciri orang hasad itu adalah jika ada orang bercerita tentang kebaikan orang lain, dan orang itu merasa terancam, maka dia cenderung mencela. Ciri lainnya dari orang hasad cenderung a-sosial. Cenderung menjatuhkan orang lain. Kareana hanya aku yang harus tinggi, hanya aku yang harus lebar. Penyakit seperti ini merugikan diri sendiri, tapi juga bisa merugikan orang lain.

Pertanyaan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline