Lihat ke Halaman Asli

Abai Protokol Kesehatan

Diperbarui: 3 April 2021   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

COVID-19 saat ini telah menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia. Berawal dari munculnya sebuah virus di kota bernama Wuhan, China yang saat ini sudah menginfeksi lebih dari 20 juta umat manusia di dunia. Sebuah kejadian luar biasa yang tidak terbayangkan sebelumnya akan menjadi separah ini. Fenomena yang dapat mematikan banyak sektor di suatu negara, bukan perang senjata, melainkan perang tehadap sebuah mikroorganisme, sehingga memaksa manusia untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Di Indonesia sendiri, sudah banyak sekali penduduk yang terinfeksi oleh COVID-19. Di samping itu, bertambahnya angka ini setiap harinya menyebabkan berbagai kalangan mulai paranoid dan cemas. Masyarakat merasa tidak diberi kepastian akan banyak hal, seperti pandemi yang tidak kunjung selesai, tetapi justru meningkat terus tiap harinya. 

Selama pandemi COVID-19 ini pula, masyarakat terpaksa untuk tetap #DiRumahAja demi memutus rantai penyebaran virus. Hal ini berdampak pada makin bertambahnya jumlah orang yang menghabiskan waktunya dengan berselancar di media sosial.

Dan juga masih banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan karena menganggap bahwa COVID-19 ini ada, tidak ada. Banyak warga yang tidak menggunakan masker dan juga masih banyak warga yang selalu abai terhadap protokol kesehatan padahal sudah berapa kali dilakukan penertiban protokol kesehatan tetapi masih banyak juga yang acuh terhadap protokol kesehatan. 

Meskipun banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan tetap ada banyak juga warga yang menjaga kebersihannya untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan (3M) yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline