Lihat ke Halaman Asli

Arbi Sabi Syah

Jurnalis Komparatif.id

Copa America 2011: Ketika Para Raksasa Berubah Menjadi Kurcaci

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

131070563114385803

[caption id="attachment_122797" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi/Google"][/caption] PENGHELATAN Kejuaraan Sepakbola Antar Negara Amerika Latin yang bertajuk Copa America 2011 di Argentina telah memasuki Babak Semifinal. Uruguay, Paraguay, Venezuela, dan Peru telah memastikan tempat mereka masing-masing untuk menjadi yang terbaik dalam Turnamen prestisius ini. tak ada nama Argentina dan Brazil disana. Tentu, sebuah sejarah kelam Dunia sepakbola bagi ke dua Negara produksi para pemain hebat kelas Dunia tersebut. Argentina sebagai tuan rumah kejuaraan ini menunggu semua lawan mereka dengan deretan para pemain yang hampir seluruh penikmat olahraga ini mengenalnya. Leonel Messi, Carlos Tevez, Javier Masherano, Javier Zanetti, Ever Banega, Javier Pastore, Milito bersaudara, Esteban Cambiasso, Fernando Higuain, Ezequel Lavezzi, dan sejumlah nama tenar lainnya menghiasi skuad Tim Tango Argentina. Nama-nama yang menjadi impian setiap Pelatih sepakbola manapun di Dunia ada dalam tim mereka. Namun, sungguh malang raksasa sepakbola yang telah dua kali memenangkan Piala Dunia itu harus menjadi penonton di rumah mereka sendiri setelah kalah dari Uruguay lewat drama adu pinalti. lalu, raksasa lainnya yaitu Brazil yang sangat berambisi mewujudkan hatriknya di Copa America kali ini harus rela menguburkan asa mereka dari semangat juang yang tinggi para pemain Paraguay. Kehebatan pemain muda penuh bakat seperti Neymar, Pato, Robinho, dan ditopang oleh pengalaman hebat Lusio, Alves, Jilio Cesar, dan sejumlah pemain hebat lainnya tak mampu mengantarkan Brazil melaju lebih jauh sampai menjadi Juara di Turnamen ini. Brazil harus angkat koper dari Argentina dengan rasa kecewa yang sangat dalam. Namun, inilah sepakbola. Apapun bisa terjadi tanpa kita duga. Tim-tim besar dengan para pemain yang hebat sering tak bisa menjadi jaminan untuk bisa menjadi juara dalam sebuah kompetisi. Meski telah menyiapkan diri dengan para pemain yang hebat yang memiliki kemampuan bagus dan sarat pengalaman bukanlah jaminan untuk Argentina dan brazil menjuarai Copa Amerika 2011. Kedua negara yang memiliki sejarah besar dalam sepakbola itu harus menunggu lagi dalam ajang berikutnya, dan mungkin mereka akan jadikan Piala Dunia 2014 yang diadakan di Brazil sebagai moment membuktikan kehebatan para pemainnya. Entahlah! Dan sekarang, para penikmat bola seperti saya hanya bisa berujar inilah sepakbola yang lucu ketika para raksasa berubah menjadi kurcaci. Argentina dan Brazil tak punya mental juara! Memang! Salam Kompasiana.[BA]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline