Hari ini, 12 tahun lalu saya bergabung dengan Kompasiana. Sebuah keputusan yang hingga saat ini tak pernah saya sesali. Hubungan saya dan Kompasiana memang sedikit aneh, terkadang akrab tapi tak jarang pula terkesan seperti lonely marriage. Hal ini tak lain karena saya jarang menulis.
Dulu saya hanya menulis ketika mood atau ada hal-hal memang ingin saya tulis, dengan kata lain tidak rutin. Tidak salah jika saya ditinggalkan teman-teman seangkatan yang kini peringkatnya jauh di atas saya, tulisannya lebih banyak dan jumlah pembacanya berjuta-juta.
Ini seperti sistem tabur tuai, kalau saya tak menabur ya tidak menuai. Kalau saya menanam kemalasan ya hasilnya juga datang malas-masalan. Tak heran jika saya disalip oleh teman-teman yang baru bergabung karena mereka lebih rajin dan lebih pekerja keras.
Di sini terbukti bahwa siapa yang bisa mencapai puncak adalah bukan siapa yang lebih dulu masuk tapi siapa yang lebih rajin, lebih konsisten dan lebih menginspirasi. Tak masalah sejak kapan dia bergabung. Kita ambil contoh Bang Billy Steven Kaitjily yang baru bergabung pada September 2023 lalu tapi sudah berhasil menjadi nominee best in opinion di Kompasiana Awards tahun 2024.
Tentu pencapaian itu didapat karena beliau rajin menulis bahkan dalam waktu 1 tahun ini jumlah tulisannya sudah mengalahkan saya. Ada juga Mbak Siska Fajarrany yang juga baru bergabung di tahun 2023 tapi berhasil meraih nominee best in specific interest dari tulisan-tulisannya mereview film.
Bukti bahwa ini bukan soal siapa yang lebih lama tapi siapa yang lebih rajin juga terlihat dari kemenangan Bang Akbar Pitopang yang berhasil menjadi Kompasiana of the Year tahun 2024. Beliau bukan orang baru, bahkan lebih lama dari saya tapi ya itu tadi, lebih rajin menulis dengan tulisan yang inspiratif khususnya dalam bidang pendidikan.
Melihat beberapa kawan baru yang berhasil menjadi best nominee membuat saya sadar bahwa 12 tahun yang saya miliki bukan waktu yang sebentar untuk disia-siakan. Banyak hal terjadi selama kurun waktu tersebut, banyak yang berubah dan entah berapa banyak kesempatan saya lewatkan.
Ambilah contoh, saya baru ikut Kompasianival pertama di tahun 2023. Di tahun itulah pertama kali saya masuk ke beberapa komunitas seperti Kopaja, Pulpen dan Komik. Sebenarnya saya pernah sekali ikut event Clickompasiana tahun 2019 dan mengenal beberapa orang kompasianer tapi setelahnya memilh untuk pasif lagi dan hanya menulis sesekali.
Pertama kali ikut Kompasianival saya celingukan karena tak ada yang saya kenal, hanya beberapa orang yang masih saya ingat dari event Click dulu. Beda cerita dengan event Kompasianival tahun 2024 ini , begitu datang saya langsung mengenal banyak wajah seperti Mas Andrie, Bang Horas, Efa, Mas Agung, Fenni, Mbak Dewi, Fitri, Mbak Hiquds, Mbak Ema dan masih banyak lagi. Hal ini tak lepas dari peran komunitas yang saya masuki. Dari komunitaslah saya mengenal banyak Kompasianer.
Kadang saya menyesali waktu yang berlalu dengan sia-sia itu dan merasa harusnya saya melakukannya dari dulu. Banyak hal menyenangkan terjadi setelah saya bergabung dengan komunitas. Kawan baru, pengalaman baru dan kunjungan ke beberapa tempat menarik di Jakarta. Dari keaktifan itu pula banyak cerita dan tulisan mulai saya lahirkan. Yah, bisa disimpulkan saya baru aktif dibanyak kegiatan di satu tahun terakhir ini.