Lihat ke Halaman Asli

Ire Rosana Ullail

TERVERIFIKASI

irero

Indonesia Darurat Buku Bajakan!

Diperbarui: 14 September 2024   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : dokpri/irerosana

Apa jadinya jika buku bajakan dibawa ke hadapan sang penulis asli? Sungguh adegan diluar nalar tapi sayangnya kejadian itu benar-benar terjadi.

Baru-baru ini penulis novel J.S Khairen membagikan video pengalamannya bertemu buku bajakan pada sesi minta tanda tangan. Ya buku bajakan itu dimintakan tanda tangan ke penulis aslinya! Bukan main kelakuan anak-anak jaman sekarang!

Sontak ia langsung menegur si empunya. J.S Khairen juga memberi penjelasan bahwa itu buku bajakan bahkan ia membandingkan langsung buku tersebut dengan yang asli. Ia juga mengulang pernyataan beberapa kali bahwa buku tersebut tidak mungkin dijual oleh Gramedia.

"Gramedia itu tidak mungkin menjual buku yang mereka cetak bajakan," kata penulis novel "Kami (bukan) Sarjana Kertas" tersebut.

J.S Khairen mengaku sedih dan menganggap momen ini adalah kehancuran terburuknya selama menjadi penulis.

Di dunia literasi bisa dibilang kejadian seperti ini memilukan dan memalukan. Pilu bagi sang penulis dan malu bagi si pemilik buku. Pertanyaannya, kok bisa ya orang membawa buku bajakan ke hadapan penulisnya langsung?

Sebetulnya insiden semacam ini pernah juga terjadi kepada Dewi Lestari dalam sesi jumpa fans. Kala itu seorang fans meminta tanda tangan Mbak Dee dan langsung ditolak karena buku yang dibawanya adalah buku bajakan.

Melihat momen seperti itu saya curiga kalau sang pembawa buku tak tahu menahu bahwa buku yang dibawanya adalah buku bajakan. Itu pilihan paling manusiawi sementara misalkan pun ternyata ditemukan ada unsur kesengajaan maka ini akan menjadi drama horor dengan episode yang sangat panjang.

Benarkah ada orang yang tidak bisa membedakan buku asli dan bajakan? Ada dan banyak. Mungkin hal ini terdengar aneh di telinga book lovers tapi bagi orang-orang yang awam dengan buku atau tau buku hanya sekenanya, mereka tidak bisa membedakan buku asli dan buku bajakan.

Terlebih di jaman digital seperti sekarang di mana banyak sekali penjual buku online yang tersebar di pelbagai marketplace. Pembeli dituntut harus lebih jeli dan waspada agar tidak salah order. Banyak penjual buku bajakan berkeliaran bebas di mana-mana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline