Dear Kampung Halamanku
di kaki gunung Ungaran tahun 1998,
Aku menulis surat ini di tahun 2023. 20 tahun dari masa usiamu saat ini. Sudah lama aku ingin menulis surat untuk masa laluku dan akhirnya kesempatan ini datang juga.
Aku ingin bercerita bagaimana rupamu di tahun ini. Banyak perubahan terjadi, banyak kemajuan di sana sini.
Kau tahu masjid Assalam tempat di mana aku mengaji, sekarang sudah berubah, berdiri megah dengan 2 lantai.
Tak ada lagi santri yang harus menyeberang melewati jembatan bambu yang sudah usang itu.
Kali di depan masjid sudah di cor merata sehingga halaman menjadi lebih luas. Jamaah salat Ied tak perlu lagi memakai halaman rumah orang.
Kamu ingat sawah tempatku bermain bersama kawan-kawan sepulang sekolah? luasnya sudah berkurang karena banyak dibangun perumahan.
Tapi kabar baiknya jalan di lereng gunung sudah diperbaiki jadi motor bisa lewat. Jika aku dan kawan-kawan ingin ke kebun pala, bisa dengan naik motor dan tak perlu lagi berjalan kaki.
Kami tahu daerah Candi yang terpencil dan sunyi itu? sekarang sudah menjadi daerah wisata dengan banyak cafe-cafe millenial serta restoran keluarga dengan view gunung Ungaran dan persawahan.