Kalau ke Jakarta jangan lupa mencicip Bakmi Tasik!
Salah satu yang paling dicari ketika traveling tentu saja kulinernya. Jakarta pastinya memiliki kuliner khas serta unik dan kebanyakan dari itu semua justru tersembunyi di setiap sudut-sudut kota. Semakin unik dan legendaris maka akan semakin diburu para pecinta kuliner.
Bakmi Tasik sendiri merupakan salah satu kuliner legendaris yang terletak di Jakarta Timur. Tepatnya di jalan Paus No. 93 Rawamangun. Tempatnya ada di pinggir jalan raya, sedikit menjorok ke dalam dan tak jauh dari Arion mall. Cirinya lagi ada spanduk warna kuning bertuliskan "Bakmi Tasik" yang menutup hampir separuh bagian depan warung.
Bakmi Tasik merupakan salah satu bakmi legendaris yang ada di kota Jakarta. Didirikan oleh Yan Kustiyan pada tahun 1989, Bakmi Tasik kini berusia kurang lebih 34 tahun.
Menu-menunya antara lain aneka mie ayam dan mie baso dengan menu andalan babat yaitu mie babat, mie baso babat, babat kuah dan lain-lain. Selain itu ada juga menu pangsit serta bakso pangsit. Harganya cukup terjangkau. Untuk satu mangkuk mie babat dibandrol seharga 28 ribu rupiah, mie baso 28 ribu rupiah, mie ayam 20 ribu rupiah sementara bakso pangsit kuah seharga 38 ribu rupiah.
Bagi para penggemar jeroan tentunya tidak boleh melewatkan kuliner yang satu ini. Tidak perlu khawatir juga karena jeroan babat di Bakmi Tasik sudah dimasak sedemikian rupa sehingga tidak berbau. Babatnya sendiri dipotong tipis memanjang dengan tekstur krenyes-krenyes dan renyah ketika digigit.
Selain babat, yang membuat Bakmi Tasik ini istimewa adalah mienya yang kenyal, lembut tapi tidak pecah. Usut punya usut ternyata mereka membuat sendiri mienya dengan perpaduan resep antara 1 kg tepung dicampur dengan 5 butir telur.
Setiap harinya Bakmi Tasik mengolah kurang lebih belasan terigu sementara ketika weekend tiba bisa habis hingga sekitar 20 kg tepung terigu.
Buat kamu yang tinggal sedikit jauh dari Rawamangun memang harus melegakan waktu serta jarak untuk bisa mencicip kuliner legendaris ini pasalnya Bakmi Tasik tidak membuka cabang di tempat lain atau dengan kata lain satu-satunya di Jakarta.