Lihat ke Halaman Asli

Ire Rosana Ullail

TERVERIFIKASI

irero

Cerita Berburu Sepeda dari Depok hingga Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2020   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri/irerosana

Akhir-akhir ini suara putaran roda sepeda memenuhi jalanan di depan rumah saya. Pencurian sepeda mendadak meningkat sementara timeline sosmed berisi berita mengenai antrean panjang di berbagai toko sepeda.

Sepeda memang sedang naik daun. Kondisi ini tentu memengaruhi keinginan membeli sepeda lipat yang sedari tahun lalu saya pendam. Tentu saja kali ini saya ingin benar-benar membelinya dan tidak sebatas wacana. Tanpa pikir panjang saya mulai melakukan pencarian.

Sebetulnya saya awam soal sepeda, tak tahu menahu merek-merek maupun harga-harga. Maka dari itulah hal pertama yang saya lakukan adalah membekali diri dengan sedikit pengetahuan baik dari browsing maupun menguping dari beberapa tetangga yang lebih dulu membelinya.

Setelah cukup informasi, hal kedua yang saya lakukan adalah menentukan apakah akan membeli bekas ataukah baru. Persoalan ini tentu berpengaruh terhadap letak pencarian.

Berburu sepeda baru dan bekas tentu berbeda. Sepeda bekas bisa didapat dari bengkel-bengkel sepeda, lewat online atau melalui perorangan, sementara yang baru bisa kita beli di toko-toko yang tergolong besar baik langsung maupun online. Namun, tak dipungkiri juga ada beberapa toko kecil yang menjual baru, sekaligus menerima servis dan menjual bekas.

Mulanya saya tertarik untuk membeli sepeda bekas. Selain karena murah, beberapa tipe lawas memang hanya bisa dibeli bekasnya saja. Untuk bisa mendapat yang bagus saya pun menyelinap dari satu bengkel ke bengkel lain. Mulai dari yang terlihat hingga yang ngumpet di balik gang-gang kecil.

Mencari sepeda bekas memang membutuhkan kesabaran. Adakalanya barang cocok di hati namun tak cocok di kantong pula sebaliknya.

Namanya bekas pasti ada kurangnya, sayangnya tidak banyak penjual mau menunjukkan celah tersebut secara cuma-cuma. Kitalah yang harus pandai-pandai untuk mencarinya sendiri.

Sembari mencari langsung saya juga memantau beberapa marketplace, situs-situs online pula rajin mengetik kata "dijual sepeda lipat" pada kolom pencarian.

Bukan hanya bekas dan murah, sepeda-sepeda "sultan" semacam Brompton serta sepeda custom berbahan karbon, titanium dengan harga mencekik kantong pun hilir mudik membuat ngiler sekaligus minder.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline